UM Siap Selenggarakan MTQMN XV

UM Siap Selenggarakan MTQMN XV, Surya 22 Juli 2017...

UM Siap Selenggarakan MTQMN XV, Surya 22 Juli 2017…

Download Surya 22 Juli 2017

MALANG, SURYA – Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) XV sudah tinggal 5 hari lagi. Tensi persiapan yang dilakukan oleh panitia MTQMN XV dari Universitas Negeri Malang (UM) sudah meningkat drastis.

Ketua panitia MTQMN XV UM, Drs Yusuf Hanafi MFili mengatakan persiapan pelaksanaan MTQMN XV di UM pada 26 )u!i-4 Agustus 201 7 sudah mencapai 90 persen. ”Semua bidang bekerja dengan keras. Semua venue sudah hampir rampung, tinggal loading barang/’ katanya pada SURYA, Jumat (21/7/2017).

Gedung-gedung yang akan dipakai sebagai venue adalah gedung yang masih terpakai sehingga proses loading haru bisa pada H-3.

MTQMN XV tidak hanya sekadar lomba di bidang tilawatil Quran, tapi juga dimeriahkan berbagai acara pendukung. “Ada 9 acara pendukung yang diselenggarakan di UM, antara lain tabligh akbar dengan dai kondang, bazaar dan pameran, dan beragam acara di panggung terbuka,” ujar kepala Pusat Pengembangan Kehidupan BeragamaLP3 UM.

Untuk bazaar, sudah terisi penuh sebanyak 60 stan. Bahkan pendaftar melebihi kuota sehingga harus dilakukan seleksi. “Kami seteksi produk dan kredibilitasnya agar tidak main-main,” lanjut Yusuf.

UM juga kebagian menjadi lokasi technical meeting awal sebelum MTQMN berlangsung dan dibuka di Universitas Brawijaya. “Sudah kami siapkan semua dari mulai data peserta sebanyak 2.433 orang dan 560 official dari 280 perguruan tinggi di Indonesia. Juga mempersiapkan dewan hakim, blanko penilaian, dan juknis pelaksanaan musabaqah,” tutupnya.

Ajang Pembentukan Karakter

Salah satu kegiatan pendukung MTQMN) XV 2017 ini adalah Sarasehan Nasional “Islam dan Kebangsaan” di Universitas Negeri Malang (UM).

“Sarasehan nasional akan mendatangkan ketua Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Rancasila (UKP-PIP),Yudi Latief bersama salah satu deputi yang juga putra UM yaitu Prof Hariyono MPd,” kata Ketua panitia MTQMN XV UM, Drs Yusuf Hanafi MFili pada SURYAMALANG.COM, Jumat (21/7/2017),

Menurutnya, sarasehan bertema kebangsaan sangat lepat dilaksanakan di acara MTQMN karena organisasi kerohanian Islam seringkali disangkulpautkan dengan gerakan anti Pancasila.

“Ini adalah penonton yang tepat karena organisasi kerohanian Islam rentan dengan paham-paham anti Pancasila dan radikalisme. Sarasehan juga akan dtlengkapi dengan deklarasi bela bangsa untuk pembentukan karakter mahasiswa nasional,” jelas Yusuf.

Setelah acara tersebut, juga ada seminar untuk dosen Pendidikan Agama Islam dengan menekankan pada pengajaran Islam moderat. “Penekanan juga pada poin bahwa Islam tidak paradoks dengan nasionalisme,” tambahnya.

Pancasila dan NKRI adalah warisan founding fathers yang mayoritas adalah para ulama. “Jangansampai generasi muda berpikir lain dari yang sudah dibentuk oleh para pendiri Indonesia,” lanjut Yusuf.

MTQMN XV menjadi bukan hanya sekadar lomba, tapi juga ajang pembentukan karakter mahasiswa, memebn-luk komitmen kebangsaan. “Bangsa yang kuat dibangun dari nasional isme yang kuat,” tutupnya. (nh/*)

Leave a Reply

Your email address will not be published.