Seminar yang dihadiri 500 peserta itu mengangkat tema Inovasi Matematika, Sains, dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan.

“Seminar ini akan membicarakan tentang kemajuan penelitian bidang matematika dan sains, serta bidang pendidikan matematika dan sains untuk diaplikasikan demi kesejahteraan masyarakat,” kata Dr Hadi Suwono Msi, ketua panitia kepada SURYAMALANG.COM.

Matematika dan pengetahuan alam sebagai ilmu murni diharap bisa lebih maksimal diaplikasikan ke teknologi yang menjadi tolak ukur kemajuan dan basis perekonomian.

“Di negara maju, jika tidak ada teknologi dan inovasi, perekonomian akan hancur. Sebab, teknologi yang menggerakkan perekonomian. Kami ingin ilmu murni ini diaplikasikan ke teknologi dan diajarkan ke peserta didik,” jelas Ketua Jurusan Biologi UM itu.

Selama ini, ilmu murni juga telah banyak berkontribusi dalam kemajuan teknologi. Beberapa di antaranya adalah biologi yang lebih fokus pada kultur jaringan, dan fisika material dengan menemukan bahan-bahan alam untuk menjadi semi konduktor.

“Biologi juga merambah pada pemetaan gen padi, dan membuat senyawa dari bahan alami yang efektif untuk kontrasepsi, dan sebagainya,” terang Hadi.

Seminar internasional tersebut mendatangkan 8 keynote speaker dari Amerika Serikat, Jerman, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Selain itu juga ada 491 paper yang akan dipresentasikan dalam sesi paralel.

“Output dari seminar ini adalah mengajak kerjasama berbagai universitas dari luar negeri dalam bidnag penelitian dan pembelajaran, mengembangkan road map penelitian bidang MIPA dan pendidikan, serta membuka kesempatan joint research dengan para pembiacara dan peserta dari luar negeri,” tuturnya.

Sebelumnya, FMIPA UM sudah kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Malaysia, Thailand, Inggris, Belanda, dan Kanada.

“Dengan seminar ini, diharap mempererat kerja sama dengan universitas lain di negara tersebut dan menambah mitra negara,” imbuhnya.