Guru Besar Amerika Serikat Paparkan Literasi Teknologi di Universitas Negeri Malang

Guru Besar Amerika Serikat Paparkan Literasi Teknologi di Universitas Negeri Malang

Guru Besar Amerika Serikat Paparkan Literasi Teknologi di Universitas Negeri Malang

SURYAMALANG.COM/Neneng Uswatun Hasanah Prof Dr Oenardi Lawanto dari Utah State University menjadi pembicara dalam Seminar Internasional yang diadakan oleh FMIPA UM, Selasa (29/8/2017).

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU – Guru besar dari Utah State University, Amerika Serikat, Prof Dr Oenardi Lawanto menjadi pembicara dalam Seminar internasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (UM), Selasa (29/8/2017).

Dosen dan peneliti asal Surabaya itu memberi penjelasan mengenai pendidikan di Amerika Serikat pada 500 peserta seminar dari elemen guru, dosen, mahasiswa, dan peneliti.

“Di Amerika Serikat dan beberapa negara maju, tidak ada kurikulum nasional. Setiap kampus atau negara bagian memiliki otoritas sendiri untuk membuat kurikulum. Sehingga kualitas lulusan dan guru besar setiap kampus dan negara bagian tidak sama,” jelasnya.

Tiap negara bagian di Amerika Serikat juga memiliki board of trusties dari pemerintah pusat untuk urusan pendidikan.

“Sistem itu terbukti menghantarkan 8 kampus di Amerika Serikat masuk ke dalam top 10 perguruan tinggi dunia,” lanjut lulusan Iowa State University itu.

Ia juga menekankan pada literasi teknologi yang dilakukan di Amerika Serikat dan bisa diadopsi oleh Indonesia.

“Literasi teknologi adalah kemampuan untuk menggunakan, mengatur, memeriksa, dan memahami teknologi. Tidak perlu susah-susah, Indonesia bisa menggunakan standar dan definisi yang digunakan di US,” saran Oenardi.

Kemampuan literasi tidak hanya mengajarkan siswa memahami teknologi, tapi juga bagaimana teknologi dibuat, bagaimana teknologi membentuk masyarakat, dan masyarakat membentuk teknologi.

“Pembelajaran teknologi saat ini juga lebih fokus pada problem solving yang dulunya tidak diajarkan pada siswa dan mahasiswa. Misalnya, siswa disediakan kertas koran dan diminya membuat kaki meja dari kertas koran tersebut. Jika berhasil, mereka sudah membuat teknologi baru kaki meja berbahan ringan namun kuat,” tuturnya.

Lebih jauh lagi, Oenardi memperkenalkan program pembelajaran STEM, yaitu Science, Technology, Engineering, and Mathematics.

Leave a Reply

Your email address will not be published.