Peneliti Listrik dari Lumpur Lapindo Menjadi Lulusan Terbaik Universitas Negeri Malang

Deni Ainur Rokhim menjadi lulusan terbaik nonakademik Universitas Negeri Malang (UM) di jenjang S1 Pendidikan Kimia. Peneliti listrik dari lumpur Lapindo itu lulus pada semester 7.

Gelar sarjana yang telah disandangnya usai pelaksanaan wisuda ke-101 UM di Graha Cakrawala, Sabtu (8/2/2020) membuat Deni bernapas lega. Mahasiswa asal Sidoarjo ini sudah banyak mengukir prestasi sewaktu belajar di UM di antaranya juara di tingkat nasional maupun internasional.

Kejuaraan yang diikuti rata-rata terkait karya tulis ilmiah, peraihan hak cipta suatu penemuan, seminar, pengabdian, dan asisten mata kuliah. Deni menganggap setiap pengalamannya menarik karena terjadi pada suatu momen yang berbeda, sehingga banyak kegiatan yang dilakoninya di lingkup kampus atau nonkampus yang dapat meng-upgrade pribadi dan berdampak ke masyarakat.

Di kampus, Deni lebih suka dalam dunia Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM). Banyaknya kegiatan itu tentu menyita waktu belajar, tetapi Deni yang menjadi lulusan terbaik nonakademik tidak merasa kewalahan karena sudah terbiasa merencanakan kegiatan terlebih dulu.

“Bagi saya, manajemen waktu tidak ada istilah mana yang lebih prioritas, semuanya prioritas. Saya biasanya sudah mengatur jadwal kegiatan di awal sebelum masuk semester baik dalam kegiatan dan perkuliahan. Hal itu saya lakukan agar agenda atau kegiatan tidak bentrok. Tidak ada tips dan trik khusus memperoleh gelar lulusan terbaik nonakademik. Saya selalu meminta restu orang tua dalam melakukan kegiatan, terus berusaha mencapai target, dan sabar,” ungkapnya.

Deni menghasilkan penemuan lumpur di Sidoarjo menjadi listrik, media pembelajaran kimia untuk anak disabiltas mental, virtual laboratorium berbasis aplikasi untuk perkuliahan praktikum. Penemuannya itu mengantarkan Deni menjuarai ajang bergengsi International Industrial Revolution 4.0 Expposition (IREx) 2019 yang yang berlangsung di Universiti Teknologi MARA (UiTM) Cawangan Kedah, Malaysia September 2019. Bersama rekannya tim inovator UM, Deni menghasilkan karya berjudul Sidoarjo Mud Flow Electric (SMF-E) dan meraih Gold Medal serta Best Booth.

“Inovasi yang saya tawarkan yaitu penghasil listrik dari lumpur panas. Keunggulan inovasi ini merupakan terobosan energi listrik yang ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah lumpur panas yang tidak terpakai. Sejauh ini masih diteliti tingkat lanjut mencari susunan yang pas dan yang paling ekonomis tetapi hasil listriknya besar,” jelas Deni.

Sewaktu KKN, Deni juga menjalankan program pengabdian masyarakat. Pengabdian ke sekolah mengenai pengenalan dan praktisi karya ilmiah untuk guru dan siswa.

“Waktu pengabdian ini tentu tidak langsung mengubah situasi, tetapi mendiseminasi program ke masyarakat. Baru setelah itu, kami melakukan sebuah treatment pengabdian. Programnya pendampingan pengajaran dan sosialisasi keterampilan para tata usaha dan pamong,” ujar Deni.

Deni juga mengutarakan kesan penuh makna selama kuliah di UM. Dengan penuh syukur dia merasakan dukungan untuk pengembangan diri.

“Saya bangga kepada UM atas apa yang telah saya berikan kepada UM. Sekarang sudah tidak zaman, bangga terhadap almamater tetapi tidak pernah memberikan nilai kepada almamater,” tuturnya menutup pembicaraan.

Riska Febrianti Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Malang riskafebrianti122@gmail.com

Sumber dari: https://surabaya.tribunnews.com/2020/02/20/peneliti-listrik-dari-lumpur-lapindo-menjadi-lulusan-terbaik-universitas-negeri-malang

Leave a Reply

Your email address will not be published.