Merunut Jati Diri Warga Thailand

Surya 12 agustus 2016

Surya 12 agustus 2016

Surya 12 agustus 2016

Merunut Jati Diri Warga Thailand

BILA di Indonesia, seseorang memiliki dua nama biasanya diambil dari nama panjang yang sama. Contohnya nama saya Hanum Lintang Siwi Suwignyo. Di lingkungan sekolah, saya dipanggil Hanum, sedangkan di rumah, saya dipanggil Lintang. Meski berbeda, asalnya tetap dari nama panjang yang sama, Hanum Lintang.

Nah, berbeda di Thailand, khususnya Thailand Selatan. Setidaknya setiap orang memiliki dua nama berbeda, satu nama Thailand dan satu nama Nayu atau Melayu. Inilah contoh nama unik beberapa murid di sekolah tempat saya mengajar, Phrateepsaart Islam Vittya Mulnithi School, Tha Muang, Thepa, Thailand Selatan.

Nama aslinya Farida Minut. Tetapi ia tak disapa dengan nama Farida, namun Munah. Setelah saya tanya, temyata ia memiliki nama Nayu Munah.

Pun siswa bemama Suppanimit Hadkajay. Suppanimit adalah nama Thailand, sedangkan Zulkifli, adalah nama Nayu, sehingga ia punya dua nama, Supannimit dan
Zulkifli.

Beberapa dari mereka bahkan memiliki tiga nama. Contohnya murid saya yang duduk di kelas 5 Matayhom Plai (kelas XI SMA). Dalam buku absen tertulis nama Malisa Jajeh. Itu nama dalam bahasa Thailand. la juga memiliki nama Nayu, Badariyah. Tahu tidak, ternyata ia dipanggil Dayah.

Penasaran? Ustadz Muhammad Romli pun menjelaskan, karena wilayah Thailand memiliki dua budaya, Thailand asli dan budaya yang telah bercampur dengan budaya Islam.

Untuk wilayah Thailand selatan dari Provinsi Songklha ke Pattani, Yala, dan Narathiwat, kebanyakan masyarakat memiliki dua nama, Thailand dan Nayu. Tetapi khusus wilayah Pattani, hampir semua penduduknya memiliki satu nama saja.

Nama Thailand sama dengan nama Nayu karena hampir 95 persen penduduk Pattani adalah muslim. Sedangkan untuk wilayah Songklha ke Phatalung, Nakhonsithamarat,
Surathani, hanya memiliki satu nama Thailand saja. Karena wilayah tersebut banyak dihuni masyarakat beragama Buddha.

Untuk memanggil nama-nama tersebut, Thailand juga punya caratersendiri. Sebagai contoh adalah nama-nama guru (khru) di sini. Salah satu khru bemama Alwiyah Baka. Harusnya ia disapa Khra Alwiyah. Tetapi tidak. la malah dipanggil Khru Mah. Kok?

Setelah ditelusuri nama tersebut berasal dari nama Nayu-nya yaitu Kasmah. Karena orang Thailand sering memanggil nama dengan satu suku kata terakhir saja, maka Khru Kasmah (guru Kasmah) cukup disapa singkat, Khru Mah.

Pun dengan Khru Nur Zulfa (nama Thailand) yang dipanggil Khru Mi, berasal dari nama Nayu, Suhaimi.

Mengapa demikian? Nama panggilan Thailand biasanya hanya satu suku kata saja. Selain mudah mengucapkannya, juga warga negara Thailand tak boleh memiliki nama lebih panjang dari nama Raja dan Ratu Thailand! (http://sura.baya. tribunnews.
com/2016/08/11/kenalkan-khru-nur-zulfa-eh-khru-mi)

Leave a Reply

Your email address will not be published.