Kreatif, Mahasiswa UM Bikin Jam Tangan dari Limbah Ampas Kopi Sisa Kafe di Malang

 

SURYAMALANG.COM|MALANG-Limbah ampas kopi yang biasanya dibuang oleh kafe dimanfaatkan mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) untuk diolah menjadi produk fashion berupa jam tangan.

Mereka memberi nama produk daur ulang ini dengan nama “excoff”.

Ada tiga mitra kafe di Kota Malang yang limbah ampas kopinya mereka beli.

“Satu kg kita beli Rp 2000,” kata Dwi Suryo Sumbodo, Ketua tim mahasiswa UM pada suryamalang.com, Senin (5/9/2022). 

Tim ini terdiri dari mahasiswa berbagai prodi di UM. Selain Dwi, ada Frans Gesmar Prabunata, Silvi Tri Oktavia, Dhea Risma Pramestasari, dan Muhammad Riyan bagus Widiyanto.

Cara pengolahannya yaitu dengan cara memasukan ampas kopi ke dalam oven sekitar dua jam dan kemudian dihaluskan.

Limbah itu kemudian dicampur serbuk kayu dan resin agar padat. Karena bahannya sudah bercampur, maka aroma kopinya sudah agak pudar.

Untuk pengeringan produknya agak lama karena limbah ampas kopi dan serbuk sangat menyerap resin.

Bahan campuran ampas kopi, serbuk kayu dan resin ini digunakan untuk membuat cetakan kepala jam.

Sedang untuk strip jam tangan, mereka membuat motif pamor keris. Ada udan mas dan pari sauri.

Filosofinya adalah memberikan kejayaan atau keberuntungan bagi pemiliknya.

“Jamnya ini bisa dipakai unisex,” katanya.

Jika dilihat produknya memang estetik. Mereka menjualnya di market place seperti Shopee dengan harga Rp 347.000.

Untuk strip jam motif pari sauri berwarna hijau.

Sedang motif  udan mas warnanya agak hitam.

Dikatakan dia, produk ini masih bisa dikembangkan lagi misalkan untuk jadi mug, tatakan cangkir atau liontin kalung dan gelang.

“Untuk sementara kalung dan gelang kita buat sebagai merchandise bagi pembeli karena harga jamnya kan mahal,” jelas dia.

Sedang Dhea Risma Pramestasari menambahkan jika limbah ampas kopi tidak dimanfaatkan akan mengganggu lingkungan.

“Biasanya oleh kafe dibuang begitu saja,” jelas mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat FIK UM ini.

Dengan membuat jadi produk, diharapkan bisa menarik konsumen dan menaikkan pamornya.

“Untuk perawatan produknya ya gampang saja.  Agar tetap rapi dan enak dipakai, kita beri bantalan jam yang dibuat dari bambu,” tambahnya. Andreas Syah Pahlevi, dosen UM Fakultas Sastra sekaligus sebagai dosen pendamping tim, membeberkan jam tangan “excoff” merupakan sebuah terobosan baru.

Yaitu sebagai wujud kepedulian dalam pengurangan limbah dan mendukung isu terkini dalam dunia fashion yang berasal dari limbah.

“Produk jam tangan excoff  tak hanya diambil dari satu variasi budaya Indonesia namun diproduksi dengan beragam variasi series kebudayaan daerah-daerah Indonesia nantinya,” papar dia.

Sumber|https://suryamalang.tribunnews.com/2022/09/05/kreatif-mahasiswa-um-bikin-jam-tangan-dari-limbah-ampas-kopi-sisa-kafe-di-malang?page=all.