Hymne Guru pun Mengalun di Thailand

surya 12 Juli 2016

surya 12 Juli 2016

Dina Nisrina mahasiswa UM

Artikel : DINA NISRINAMahasiswa Universitas 
Negeri Malang/tengah KKN-PPL di Thailand

Hymne Guru pun Mengalun di Thailand

HARl guru di Indonesia diperingati setiap tanggal 25 November. Di Thailand dipering ati setiap tanggal 16 Januari, selain hari penghormatan guru dirayakan setiap16 Juni.

Saat peringatan itu di beberapa sekolah kerajaan, yang mayoritas murid dan guru nya pemeluk agama Buddha, ada tradisi memberi karangan bunga sekreatif mungkin untuk guru-guru sebagai bentuk penghormatan.

Biasanya pakaian yang digunakan pada hari itu juga serba kuning sebagai lambang dari kehidupan yang sejahtera.

Namun, di sekolah kerajaan tempat saya mengajar di Wiengsu wanwitta yakhom School, Narathiwat, peringatan hari ini berbeda. Di sekolah ini mayoritas gum dan siswa adalah muslim, peringatan dibuat dua macam. Pertama dengan nuansa islami ber sama siswa dan gum beragama Islam dan benuansa Buddha untuk para gum dan siswa pemeluk agama Buddha.

Peringatan dilaksanakan setelah upacara pagi, pukul delapan pagi. Untuk yang
muslim, semua murid laki-laki melaksanakan salat hajad di masjid sekolah. Seda ngkan semua murid dan guru perempuan berkumpul di aula terbuka sekolah sambil melakukan sharing.

Setelah murid laki-laki selesai salat, semua bergabung melaksanakan peringatan hari
penghormatan gum. Acara pun disambungkan dengan ceramah Ramadan mengenai
kewajiban hormat terhadap orangtua, termasuk guru.

Pembukaan dilakukan dengan pembacaan ayat suci A1 Quran oleh siswa dan penampilan dari guru. Mendadak, guru yang menjadi MC meminta saya mempersem bahkan penampilan bertema guru.

Saya diminta membaca syair bahasa Melayu tentang guru. Saya mempunyai ide men yanyikan Hymne Gum diselingi pembacaan syair oleh guru lain.

Gugup dan bangga. Semua murid awalnya tertawa mendengar kalimat pengantar saya dalam bahasa Thailand dengan logat yang menumt mereka aneh. Tapi akhimya
mereka diam mendengarkan saya bemyanyi dan suasana berakhir khidmat ditutup dengan tepuk tangan meriah.

Saya merinding kala itu. Lagu ini mampu membawa pendengar trenyuh dengan peng abdian gum, meski mereka tak seberapa paham makna link bahasa Indonesia dalam lagu Hymne Gum tersebut.

Lagu ini mengingatkan tujuan utama saya datang ke negeri gajah putih ini adalah un tuk mengabdi menjadi guru seperti lirik,..engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tan da jasa.. Saya pun harus mengabdi tanpa pamrih. Selamat mengabdi, para guru di mana pun Anda berada kini. (http://surabaya.tribunnews.comJ2016/06/29lketika-hym-ne-guru-berkumandang-di-thailand)

Leave a Reply

Your email address will not be published.