Wisatawan yang Meninggal di Banyu Anjlok Ternyata Mahasiswa UM

Bahkan, dia bisa dibilang sebagai mahasiswa yang aktif berorganisasi. Berdasarkan informasi yang didapatkan JawaPos.com, Yogi diketahui aktif mengikuti organisasi kampus ataupun luar kampus.

EVAKUASI: Sejumlah petugas tengah membawa jenazah korban ke mobil ambulance. (dok. PMI Kabupaten Malang) Share this image

Soal meninggalnya Yogi ini, dibenarkan oleh Kabag Kemahasiswaan UM, Taat Setyohadi. Bahkan menurut Taat, orang tua korban juga sudah mendapatkan kabar ini. “Benar itu mahasiswa UM. Tadi orang tuanya sudah menuju RS Saiful Anwar,” kata Taat, kepada JawaPos.com, Sabtu (26/5).

Saat ini, Universitas Negeri Malang memang sedang tidak ada kegiatan belajar mengajar, karena tengah libur. Untuk diketahui, Yogi meninggal dunia setelah berenang di kolam yang ada di bagian atas batu Pantai Banyu Anjlok. Sebelumnya, dia sudah diingatkan oleh keempat rekannya yang lain, agar tidak berenang di tempat itu.

Pasalnya, warna air biru tua menandakan bahwa kolam tersebut dalam. Tidak mengindahkan saran teman-temannya, Yogi tetap saja terjun dan berenang.

Benar saja, tak berselang lama, Yogi tak juga muncul ke permukaan walau teman-temannya sudah meneriaki namanya. Akhirnya empat rekannya meminta bantuan kepada PMI.

Yogi ditemukan di dasar kolam. Saat dievakuasi keluar, kondisinya masih bernyawa walau kritis. Hidungnya mengeluarkan darah segar dan denyut jantungnya lemah.

Regu penolong memberikan pertolongan dengan menekan dadanya. Namun nyawa Yogi tak tertolong. Jenazahnya kemudian dibawa ke RS Saiful Anwar.(tik/JPC)

Sumber dari: https://www.jawapos.com/read/2018/05/26/215723/wisatawan-yang-meninggal-di-banyu-anjlok-ternyata-mahasiswa-um