Universitas Negeri Malang Tambah 2 Guru Besar Baru di Bidang Ilmu Ekonomi dan BK

SURYAMALANG.COM | MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) akan mengukuhkan dua profesor barunya, Kamis (1/4/2021).

Mereka adalah Prof Dr Imam Mukhlis SE MSi sebagai guru besar Ilmu Ekonomi Pembangunan dan Prof Dr IM Hambali MPd, guru besar bidang BK.

“SK guru besar saya sesuai keilmuan saya yaitu Ilmu Ekonomi Pembangunan. Ini merupakan titik kulminasi dari proses panjang dengan pengukuhan ini,” kata Imam pada wartawan seusai gladi bersih di Graha Cakrawala.

UM/Universitas Negeri Malang (UM) akan mengukuhkan dua profesor barunya, Kamis (1/4/2021). Mereka adalah Prof Dr Imam Mukhlis SE MSi sebagai guru besar Ilmu Ekonomi Pembangunan (kiri). Prof Dr IM Hambali MPd guru besar bidang BK dari Fakultas Ilmu Pendidikan.

Dalam pengukuhannya, ia akan membawakan pidato ilmiah ‘Pengentasan Kemiskinan Dan Ketahanan Pangan Dalam Pembangunan Berkelanjutan’.

“Pembangunan Indonesia dari waktu ke waktu melalui proses panjang untuk mengetahui tujuan sebenarnya, yaitu keadilan sosial dan pemerataan yaitu pembangunan bagi seluruh Indonesia,” paparnya.

Masalah kemiskinan di Indonesia dari waktu ke waktu juga berkurang.

Tapi harus tetap diperhatikan agar eskalasinya tidak terlalu besar. 

Apalagi dari pemerintah ada upaya memberdayakan masyarakat.

Sedang untuk ketahanan pangan, hal ini faktor penting untuk rakyat, sehingga harus diarahkan pada kebijakan ke sana.

Indikator adanya ketahanan pangan yang bagus, salah satunya adalah masyarakat sampai pelosok bisa mendapatkan akses yang sesuai kemampuannya dalam membeli pangan.

“Hal ini karena kondisi geografis Indonesia dapat menyediakan sumber daya alam yang melimpah dalam pemenuhan hajat hidup pangan bagi rakyat. Pemanfaatan sumber daya alam untuk pemenuhan kebutuhan pangan rakyat dapat menjadi prioritas dalam pelaksanaan pembangunan nasional,” jelasnya.

Sedang Prof Dr IM Hambali MPd akan membawakan pidato ilmiah ‘Membangun Kemandirian Perilaku Ekonomi Melalui Intervensi Komprehensif: Analis Model Bimbingan dan Konseling Karier Bagi Remaja Indonesia’.

“Kemandirian ekonomi itu ada dua pilarnya, yaitu soft skill dan hard skill. Selama ini, hard skill sudah disiapkan baik di lembaga sekolah seperti di SMK dan SMA. Tapi soft skill dilakukan sambil jalan saja,” kata Hambali.

Menurutnya, perlu dilakukan intervensi pada sekolah formal dan non-formal agar lebih ditingkatkan.

Untuk itu, hard skills lulusan harus ditunjang oleh tujuh soft skill, yaitu keterampilan multi kultural, interpersonal skill, keterampilan manajemen emosi, keterampilan berkomitmen, Keterampilan peduli sosial, Karakter keuletan dan karakter kejujuran. 

“Sifat jujur harus dari diri sendiri. Bukan karena dipandu,” kata Hambali.