Universitas Negeri Malang Buka Prodi Kedokteran Umum

·

MALANG, KOMPAS — Universitas Negeri Malang (UM) membuka program studi kedokteran umum dengan strata sarjana. Penjaringan calon mahasiswa baru dimulai Rabu (16/8/2023) setelah mengantongi izin perpanjangan masa penerimaan mahasiswa dari kementerian.

Surat keputusan tersebut berupa rekomendasi dibukanya program studi (prodi) kedokteran berdasarkan surat rekomendasi dari Pengurus Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (Perkumpulan LAM-PTKes). Surat ditandatangani oleh Ketua Perkumpulan LAM-PTKes Usman Chatib Warsa per 12 Agustus 2023.

Surat rekomendasi tersebut bernomor 0031/LAM-PTKes/Akr PSB.PTN-BH/Sar/VIII/2023 tentang rekomendasi pemenuhan persyaratan akreditasi minimum program studi kedokteran pada program sarjana UM. Ada tiga jenis rekomendasi yang diterima UM pada Selasa (15/8/2023) malam, yaitu prodi kedokteran pada program sarjana UM, prodi pendidikan profesi dokter pada program sarjana, serta prodi gizi.

”Pembukaan prodi kedokteran ini bukan hal baru, melainkan sudah dirintis sejak rektor-rektor sebelumnya. Sebelum ini sudah dirintis prodi kesehatan masyarakat. Jadi, persiapan kami bukan baru, melainkan sudah lama sejak tahun 1996,” kata Rektor UM Hariyono dalam konferensi pers, Rabu (16/8/2023).

Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Hariyono (kiri) dan Wakil Rektor I UM Bidang Akademik Ibrahim Bafadal dalam jumpa pers, Rabu (16/8/2023).

KOMPAS/DAHLIA IRAWATI/Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Hariyono (kiri) dan Wakil Rektor I UM Bidang Akademik Ibrahim Bafadal dalam jumpa pers, Rabu (16/8/2023).

Konferensi pers dihadiri juga Wakil Rektor I Bidang Akademik Ibrahim Bafadal, Wakil Rektor II Bidang Keuangan Puji Handayati, Pelaksana Tugas Dekan Kedokteran Mochamad Yunus, serta Kepala Prodi Kedokteran Erianto Fanani.

Menurut Hariyono, dengan turunnya surat rekomendasi tersebut, UM segera berkirim surat permohonan izin kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk perpanjangan masa penerimaan mahasiswa baru tahun 2023. Menurut aturan, jadwal penerimaan mahasiswa baru selesai per 15 Agustus 2023.

”Kemarin izin tersebut keluar sehingga mulai hari ini, Rabu (16/8/2023), UM sudah bisa membuka seleksi penerimaan calon mahasiswa baru prodi kedokteran. Kami diberikan izin penerimaan mahasiswa baru hingga minggu ketiga Agustus 2023,” kata Hariyono.

Hariyono berharap, dengan dukungan semua pihak, UM bisa terus berkontribusi menciptakan sumber daya manusia yang lebih berkualitas. ”Sekali lagi prodi kedokteran kami ini dirintis dengan keunggulan pada program yang lebih bersifat promotif dan preventif. Tentu saja termasuk kuratif. Nantinya calon mahasiswa kedokteran akan masuk melalui jalur seleksi mandiri,” katanya.

Gedung Rektorat Universitas Negeri Malang

KOMPAS/DAHLIA IRAWATI/Gedung Rektorat Universitas Negeri Malang

Hariyono yakin, tim prodi kedokteran akan berusaha menjaga kepercayaan LAM-PTKes dan Dikti untuk menghasilkan calon dokter yang lebih berkualitas. Universitas pun akan berupaya mendukung dengan fasilitas yang ada sesuai kemampuan institusi.

”Ke depan, mahasiswa kedokteran UM tidak hanya memenuhi standar, tetapi kualitasnya juga di atas standar minimal yang ada. Sebab, saingan kita ke depan bukan hanya lulusan dari universitas dalam negeri, melainkan juga luar negeri,” katanya.

Hariyono menambahkan, sebagai salah satu syarat pendirian prodi kedokteran, UM akan menggunakan RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang sebagai rumah sakit pendidikannya. ”Adapun RS penunjangnya adalah RSJ Lawang, RS Wlingi, RS Porong, serta beberapa puskesmas. Ke depan, kami harap punya RS Pendidikan sendiri,” katanya. Alternatif lokasi RS Pendidikan UM nantinya diperkirakan berada di Kampus II Sawojajar.

Wakil Rektor I Bidang Akademik Ibrahim Bafadal mengatakan, persiapan UM untuk membuka prodi kedokteran cukup panjang. Sebab, standar membuka prodi kedokteran tidak bisa ditawar. Setidaknya ada empat persiapan dilakukan, yaitu uji kelayakan, kurikulum, SDM, dan sarana-prasarana.

”Persiapan itu sudah sejak tahun 1996, dengan tonggak direkrutnya satu dokter yang dititipkan di fakultas ilmu keolahragaan. Berikutnya, kami juga merekrut dosen-dosen baru di bidang kedokteran. Sampai tahun ini rekrutmennya,” kata Ibrahim.

Ibrahim menekankan, prodi kedokteran UM memiliki keunggulan pada olahraga, preventif, dan promotif. ”Ini bukan spesialisasi, tapi keungulan, yaitu prodi kedokteran dengan keunggulan pada olahraga, preventif, dan promotif. Tentunya nanti alumninya akan tetap bisa menjadi dokter umum, tetapi dengan kemampuan lebih soal olahraga, promotif, dan preventif,” katanya.

Ibrahim menambahkan, untuk angkatan pertama, UM menjaring sebanyak 50 mahasiswa baru. Masa pendaftaran dan unggah dokumen seleksi penerimaan mahasiswa baru prodi kedokteran ini berlangsung 16-20 Agustus 2023.

Adapun pengumuman hasil seleksi akademik pada 22 Agustus 2023, lalu diikuti tes kesehatan sehari berikutnya, dan penguman akhir pada 24 Agustus 2023. Rangkaian ini diikuti penyelesaian terkait pembayaran Sumbangan Pengembangan Sarana Akademik (SPSA) pada 26 Agustus 2023.

”Persyaratannya sesuai pada umumnya, yaitu WNI, lulus dari SMA/MA terakreditasi, tidak pernah tinggal kelas, mengikuti UTBK-SMPT 2023, tidak buta warna, tidak gangguan jiwa, dan tidak terlibat narkoba,” ujar Ibrahim.

Adapun persyaratan lainnya, dia menambahkan, seperti syarat masuk perguruan tinggi pada umumnya. ”UM akan menjaga kualitas. Seandainya nanti pendaftar tidak sampai 50 pun tidak akan kami paksakan harus terisi kuota 50. Kualitas akademik calon mahasiswa akan tetap kami jaga,” katanya.

Pelaksana Tugas Dekan Kedokteran Mochammad Yunus mengatakan, UM telah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung perkuliahan. ”Kami memiliki tiga gedung yang dahulu merupakan gedung pusat UM dan kini jadi gedung prodi. Kami juga punya 4 ruang kuliah, 12 ruang tutorial, 12 ruang skill lab, dan 12 laboratorium seperti lab anatomi, fisiologi, histologi, patologi anatomi, klonik, dan parasit mikro,” katanya.

Kepala Prodi Kedokteran Erianto Fanani menambahkan, saat ini UM sudah memiliki 38 dosen, dengan 14 dosen baru yang telah direkrut pada tahun 2020. ”Selebihnya adalah dosen lama, plus dokter-dokter spesialis,” katanya.

Adapun untuk bisa masuk prodi kedokteran UM, calon mahasiswa jalur mandiri tersebut akan membayar uang kuliah tunggal (UKT) sekitar Rp 20 juta-Rp 23 juta serta uang SPSA (uang gedung) Rp 150 juta-Rp 350 juta.

”Pembiayaan masuk prodi kedokteran kami berbeda dengan di kampus lain. Kalau di kampus lain, ada tiga komponen pembayaran, yaitu UKT, SPI (bantuan sarana prasarana), dan bantuan sarana institusi dan akademik. Namun, kami hanya ada dua komponen, yaitu UKT Rp 20 juta-Rp 23 juta dan uang gedung antara Rp 150 juta-Rp 350 juta. Tidak ada sumbangan lain,” kata Wakil Rektor II Bidang Keuangan Puji Handayati.

Untuk diketahui, sebelum menjadi universitas, UM merupakan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang yang melahirkan pendidik di berbagai bidang keilmuan. Saat ini UM terus berusaha menggenjot kemampuan, termasuk di bidang sains, agar tidak hanya melahirkan para pendidik, tetapi juga ilmuwan.