UMM JAWARA TCC 2017, Malang Post 3 November 2017

 

UMM JAWARA TCC 2017, Malang Post 3 November 2017

UMM JAWARA TCC 2017, Malang Post 3 November 2017

Download Malang Post 3 November 2017

MALANG – Tim sepak bola dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melengkapi kuota
lima grand finalis ajang sepak bola mahasiswa, Torabika Campus Cup (TCC) 201,7, bergabung
dcnganp^rwakilan Padang, Jakarta Bandung dan Makaassar. Tim UMM bcrhasil mengalahkan tuan mmah penyefenggaraan babak ponyisihan regional Jatim, Universitas Negeri
Malang (UM), dengan skor 2-0. Dalam laga yang berlangsung di Lapangan Cakrawala, UM, Kamis (2/11) k’emarin.

UMM akan bersaing dengan Universitas Negeri Padang (UNP), Perbanas Jakarta, Universitas

Pendidikan Indonesia (UPl) Bandung dan Stimed Nusa Palapa Makassar, dalam babak grand final. Pada babak ini, akan berlangsung di Malang, 23-24 November mendatang.

“Di Malang ini adalah kola kelima untuk helatan Torabika Campus Cup 2017 ini. Nanti, babak final akan kembali digelar di Malang,” ujar Brand Manager Torabika, Daman.

Menurutnya, ajang yang memasuki tahun kedua ini, semakin seru dan diminati banyak peserta. Bahkan. untuk Kota Malang sampai menolak beberapa peserta karena kuota sudah terpenuhi.

“Pertandingan ini menggunakan sistem gugur di setiap regional. Dimana di setiap kota terdapat 16 tint dari 16 kampus besar yang bertanding secara sportif. Juara satu dari masing-masing kota akan menjadi pemakilan kotanya untuk bertanding di Grand Final,” bebemya,

Dia mengatakan, jika Torabika mendapatkan banyak hal positif dari turnamen yang tahun ini diikuti 80 universitas tersebut. Misalnya animo dari peserta hingga keberhasilan menemukan bibit sepak bola di usia muda, yang nantinya bisa bersaing dalam sepak bola provisional.

“Torabika- Campus Cup ini untuk membangkitkan kembali persepakbolaan Indonesia di kalangan muda Indonesia. Kami percaya bahwa Indonesia memiliki potensi besar menjadi salah satu negara yang diperhitungkan dalam kancah persepakbolaan Internasional.
Namun, untuk mencapai itu, dibutuhkan usaha yang konsisten untuk terus membina bakat bermain bola sejak usia muda,” jelas dia panjang lebar.

Sementara itu, Ketua Askot PSS1 Kota Malang, Haris Thofly mengakui, kompetisi Torabika C ampus Cup ini dapat membantu PSS1, khususnya Asprov dan Askot dalam memantau talenta pesepakbola muda tanah air. Sebab, dengan adanya wadah kompetisi yang menggunakan sistem dan perangkat pertandingan yang sesuai standard nasional yang diterapkan PSS1, pelaku bola pun bisa melihat bahkan mencari bibit muda di sepak bola.

“Saya bahkan sampai meminta lima orang untuk melihat potensi pemain yang bisa kami bina. Nanti kalau bagus untuk persiapan Porprov. sebab peserta juga banyak yang kelahiran 1998 dan masih bisa diikutkan dal a m*P o rpro v,” papar Haris Thoilv.

la mengatakan, tahun ini melihat peningkatan kineijapenyelanggara.

Salah satunya dengan aturan berupa larangan bagi peserta yang sudah terjun di ajang sepak bola
profesional. Sehingga, yang akan didapatkan dari kompetisi ini dinilainya benar-benar bibit yang bisa diorbitkan.

“Kalau tahun sebelumnya kan ada kampus yang pemainnya sudah terjun di kompetisi sepak bola seperti kasta kedua. Tahun ini, benar-benar mereka yang belum pernah bermain di level prolesional. Selain itu, jumlah peserta tahun ini juga semakin banyak.” sebutnya.

Wakil Rektor HI Universitas Negeri Malang Dr Syamsul Hadi. M.Pd, M.Ed, menyambut positifkomitmen serius Torabika Cappuccino dalam membangkitkan kembali persepakbolaan di kalangan anak muda. Antusias mahasiswa diakuinya sangat baik menanggapi diadakannya kompetisi ini.

Sementara itu, dalam laga final kemarin, UMM yang berkostum merah berhasil mengalahkan UM dengan skor 2-0. Gol dari Acil dan Ardiansyah, mengantarkan UMM melaju ke babak grand final, (ley/jon/van)

Leave a Reply

Your email address will not be published.