UM loloskan 14 Tim ke PIMNAS

UM loloskan 14 Tim ke PIMNAS, Jawa Pos Radar Malang 17 Agustus 2017

UM loloskan 14 Tim ke PIMNAS, Jawa Pos Radar Malang 17 Agustus 2017

Jawa Pos Radar Malang 17 Agustus 2017

UsiungKonsepDesa Pancasila, E-Genius, hingga Marita

MALANG KOTA – Program kreativitas mahasiswa (PKM) menjadi salah satu upaya peiguruan tinggi untukmeningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.

Tak ingin ketinggalan, Universitas Negeri Malang (UM) juga terus gencar mcwujudkan inovasi dari ide-ide kreatif mahasiswa agar dapat dimanfaatkan masyarakat Buktinya ada 14 tim dari mahasiswa UM pada Selasa (1 /8) lain dinyatakan lolos oleh Kemenristek Dikti selanjutnya berlomba di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pitnnas) 2017 yang akan diselenggarakan di Makassar23-28 Agustus mendatang.

Salah satu PKM yang lolos yakni di bidang gagasan tertulis yang mengusung konsep Desa Pancasila sebagai Solusi dalam Mengatasi Konflik SARA di Indonesia. Ketua timWantoro Kusuma Mnggala mengungkapkan berbagai peristiwa konflik SARA di Indonesia, sepeiti suku Dayak dengan suku Madura kekerasan terhadap etnis Cina, konflik di Maluku, konflik di Poso, serta kerusuhan dan perusakan rumah ibadah di Kota’ianjungbalai, Sumatera Utara, pada Jumat 29  Juli2016 lalu,

“Belum lagi aksi 212 di Jakarta dan berbagai aksi lainnya. Itu menjadi latar belakang kami akhirnya memunculkan gagasan desa pancasila,” jelas mahasiswa semester tujuh jurusan tiukuin dan kewaiganegaraan tersebut

Wantoro menerangkan, alangkah lebih baikpemerintah tidak hanya menghentikan konflik tersebut tetapi juga mencari solusi jikalau
konflik tersebut kembali terjadi. Karena itu, hadimya konsep Desa Pancasila menjadi salah satu solusi yang bisa diaplikasikan untuk mengurangi konflik yang terjadi.

la menyebutkan, ada lima strategi untuk mewujudkan Desa Pancasila. Di antaranya,menjalin kominikasi yang baik dengan yang lain, Misalnya, lintas suku, agama, ras, antar golongan. Kedua, menekankan sikap gotong-royong tanpamemandangbulu. Kemudian, saling empati dan mengurangi prasangka. Terakhir, toleransi yang tinggi dan melihat keunggulan masing-masing SARA. “Misalnya dalam kegiatan festival budaya, masing-masing SARAmenunjukkan keunggulannya.

Dari situ, masyarakat akan lebih memahami perbedaan yang dimiliki setiap SARA,” tambah Wantoro. Terpisah, ada dua PKM Karsa Cipta yang menarik, yaitu produk E-Genius (engine control unit genius) pengontrol semua jenis mesin injeksi dilengkapi keamanan anti-maling, ABS, dan WT yang dikontrol oleh komputermaupun android, inovasi dari mahasiswa teknik sipil dan otomotif. Juga produk PEASE (Pendulum Eartquake Sensor], alat otomatisasi detektor getaran berbasis sistem sensor pendulum dan mipho (micro photovoltaic) sebagai solusi peringatan dini bencana gempa bumi, inovasi dari mahasiswa geografi.

Wicaksono juga menambahkan, tujuan pembuatan E-Genius ini sejatinya untuk membuat ECU yang dapatmenyetingmesih injeksi secara langsung dari komputer atau android sesuai dengan keinginanpcngguna, Sebab, E-Genius juga dilengkapi sistem GPS yang dapat diakses dengan HP. Maka, dengan mengirimkodetertentu, pengguna dapat menyalakan, mematikan, mengunci roda, maupun mengetahui lokasi
kendaraankapan pun dan di mana pun. ’’Untuk uji coba dan proses pembuatan, kami menghabiskan waktu hingga 1,5 tahun,” terang mahasiswa angkatan 2015 tersebut

Sedangkan untuk PKM Karsa lainnya, ada produk PEASE. Ada beberapa keunggulan dl produk ini. Di antaranya PEASE sebagai alat detektor gempa bumi ini mampu mendeteksi getaran yangdisebabkan oleh gempa bumi,

Ketua tim Yusuf Alii Wicaksono mengungkapkan, alat tersebut bekerja hampir sama dengan seismograf yang membaca getaran dengan menggerakkan pendulum yang berada di dalam alat Selanjutnya, pendulum menyentuh ring yang akan memberikan sinya! kepada sensor bahwa terjadi gempa. “Di dalam kotak ini kami menggunakan sistem arduino, yaitu sistem komputerisasi yang bertugas mengirim sinyaike speaker,” ucap Yusuf

Di sisi lain, ada PKM kewirausahaan yang juga sudah memasarkan produk. Yaitu, pemanfaatan Umbah kulit telur dengan lidah buaya sebagai masker wajah kaya kalsium. Ketua tim Nafisatuzzamrudah mengatakan kuiit telur sebagai limbah rumah tangga dapat dijadikan bahan utama produk bemama Marita (Masker Kulit Telur dan Aloe Vera). la menyebutkan, kandungan kalsium yang tinggi dalam cangkang kulit telm berpotensi sebagai masker wajah. Kalsium berperan dalam regenerasi sel dan mengatur pigmentasi kulit Adanya kandungan kalsium dalam masker wajah bisa membuat kulit wajah lebih putih dancerah. (bin/yn)

Leave a Reply

Your email address will not be published.