UM kukuhkan 4 Guru Besar di masa pandemi Covid-19

Rabu, 18 November 2020 – 15:58 WIB

Elshinta.com – Universitas Negri Malang ( UM) kembali mengukuhkan guru besar. Menariknya 4 guru besar dikukuhkan dalam acara sidang senat terbuka yang dipusatkan di Graha Cakrawala UM kota Malang dan digelar di masa pandemi Covid-19. Empat guru besar ini masing -masing, Prof.Dr. Andoko  S.T,M.T,  Prof.Arif Nur Affandi,ST,M.T,Ph.d, Prof. Dr.Purnomo S.T,M.Pd dan Prof.Dr.Ir. Syaad Patmanthara  M.Pd. Ke empat guru besar ini kesemuanya berasal dari Fakultas Teknik UM.

Karena digelar di masa pandemi Covid-19 maka pengukuhan guru besar tersebut dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan dan sebagian dilakukan secara daring.

Prof. Dr.Purnomo S.T,M.Pd dalam pengukuhan guru besar pertama Fakultas Pendidikan Tehnologi dan Kejuruan menyampaikan pidato ilmiahnya berjudul ”Analisis Permintaan dan Persedian Guru SMK Khususnya Guru Bidang Produktif”.

“Mulai tahun 2005- 2007 telah melakukan penelitian permintaan guru SD hingga SMP,” Ungkap Dosen  yang telah mengabdi selama 35 tahun ini.

Ditambahkannya dari analisis tersebut di beberapa lokasi seperti di SMK Singosari yang dulu SMA 1 tidak ditemukan adanya kekurangan guru.

Terkait dengan pemerataan guru untuk SMK, Purnomo menyatakan kalau sejak 2016 SMA sederajat kewenangan berada di provinsi sehingga tidak akan terjadi kekurangan guru.

“Oleh karena itulah Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) diberi tanggung jawab mempersiapkan tenaga guru. Sedangkan beberapa komponen dasar perhitungan persediaan guru yang harus dievakuasi dalam pemenuhan tenaga guru,” tandasnya.

Sementara itu Prof Dr. Andoko, S.T,M.T lebih menekankan pada unsur Fatigue Failure. Pada pidato ilmiah yang berjudul “Fatigue Failure Merupakan Penyebab Utama Kegagalan Material pada Konstruksi“.

Dalam pidato ilmiahnya ini lebih ditekankan pada penelitian usia dari mesin maupun material.

Sedangkan Prof. Arif Nur Afandi menyampaikan pidato ilmiahnya berjudul “ Harvest Season  Arti tiap Bee Coolony (HSABC) Algorithm “.

Pada pidato ilmiahnya tersebut lebih ditekankan pada Nusantara Power Grid atau jalur ekspresi kelistrikan dimana dapat menjangkau keseluruhan kebutuhan listrik .

“Saya membayangkan di Indonesia ada jaringan kelistrikan yang mengatasi masalah pemadaman kelistrikan karena listriknya habis maka bisa dibantu melalui proses back bun sehingga dapat dipasok dan disinilah regulasi berperan,” jelasnya.

Selain itu Nusantara Power Grid juga dapat memecahkan kesulitan pemadaman listrik karena ada pasokan dari pembangkit lain. “Saat ini kebutuhan listrik menjadi sangat penting untuk saat ini,” tandasnya.

Prof.Dr. Ir.Syaad Patmanthara Mpd pada pidato ilmiahnya menekankan pada pentingnya, “Medsos Berpotensi Meningkatkan Technical dan Employability Skill Siswa SMK”.

“ Mau tidak mau seluruh dunia seketika mengubah pola pembelajaran menjadi pembelajaran daring yang pasti sangat bergantung pada tehnologi Informasi,” ungkapnya.

Namun saat ini timbul kebosanan dan kejenuhan pembelajaran daring ini . “Karena itu perlu ada inovasi dengan memanfaatkan yang tengah trand  di medsos  atau konten seperti Tik tok dalam pembelajaran ini,” imbuhnya.

Karena itulah model konseptual online  learning untuk meningkatkan Technical dan skill. “Ada tiga terpenting dalam konsep tersebut yakni Blanded  Learning ; Web-Based  learning , Game -Based Learning dan Social Media – Based Learning,” jelasnya.

Sumber| https://elshinta.com/news/218990/2020/11/18/-um-kukuhkan-4-guru-besar-di-masa-pandemi-covid19