UM dan UIN Tambah Kuota 4.394 Penerimaan Mahasiswa Baru, Jalur Prestasi Dimaksimalkan

Rabu, 14 Februari 2024 | 12:16 WIB

Tampung Pelajar Berkualitas, Maksimalkan Jalur Prestasi

MALANG KOTA – Tiga kampus negeri di Kota Malang kembali mengutak-atik kuota di tiap jalur penerimaan mahasiswa baru (PMB). 

Ada yang diproyeksikan naik. 

Ada pula yang turun. 

Berdasar data yang diterima Jawa Pos Radar Malang, kampus yang tak mengubah persentase kuota di tiap jalur PMB yakni Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki).

Persentase untuk jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT), dan jalur mandiri masih sama seperti tahun sebelumnya. 

Namun pagunya bakal bertambah. 

Sebab, kedua kampus itu punya proyeksi untuk menambah kuota mahasiswa baru (maba) (selengkapnya baca grafis). 

Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Seleksi UM Dr Rizky Firmansyah SE MSA CSRS CAP CRA mengatakan, rasio minimal untuk jalur SNBP yakni 20 persen dari total kuota PMB. 

Sedangkan untuk SNBT 30 persen. 

”Kalau rasio minimal artinya tidak boleh kurang dari itu. Kalau lebih boleh,” kata dia.

Rizky menambahkan, kuota jalur mandiri tidak boleh lebih dari 50 persen. 

Pria asal Gorontalo itu menyebut bila UM hanya menerapkan kuota 45 persen untuk jalur mandiri. 

Sisanya, 25 persen untuk jalur SNBP, dan 30 persen untuk jalur SNBT. 

Persentase kuota SNBP sengaja ditambah 5 persen dari rasio minimal yang ditetapkan pemerintah. 

Rizky mengatakan bila itu bertujuan agar UM bisa menjaring lebih banyak maba yang punya kualitas akademik.

Sebab, tidak semua pelajar kelas XII bisa mengikuti seleksi pada jalur tersebut. 

Hanya siswa eligible saja yang bisa mengikutinya. 

”Siswa eligible itu ditentukan oleh sekolah berdasar pemeringkatan hasil nilai rapor mulai dari semester satu sampai semester lima,” kata dia. 

Rizky mengatakan, kuota siswa eligible tiap sekolah berbeda-beda.

Kuota tersebut ditentukan dari akreditasi sekolahnya. 

Untuk sekolah yang terakreditasi A mendapat kuota siswa eligible 40 persen dari total siswa kelas XII. 

Sementara, untuk sekolah terakreditasi B mendapat kuota 25 persen. 

Sedangkan, sekolah dengan akreditasi C hanya mendapat jatah 5 persen. 

Karena itu, jalur SNBP menjadi jalur yang paling ketat untuk masuk UM. 

Tahun ini, tercatat UM berencana menambah kuota 3 ribu maba. 

Sehingga, total kuota PMB UM mencapai 12.112. 

Sementara, tahun lalu UM hanya membuka kuota 8.730 maba. 

Bila jadi terealisasi, kuotanya bakal bertambah 3.382.

Serupa dengan UM, persentase PMB di UIN Maliki juga sama seperti tahun lalu. 

Wakil Rektor I Bidang Akademik UIN Maliki Prof Dr Hj Umi Sumbulah Mag mengatakan, tahun ini pihaknya berencana menambah kuota PMB untuk 1.012 mahasiswa. 

Sehingga, tahun ini UIN Maliki membuka kuota untuk 5.710 mahasiswa. 

”Tahun lalu kami hanya (buka kuota) 4.689 (maba),” kata dia. 

Bila ditotal, UM dan UIN Maliki berencana menambah 4.394 kuota mahasiswa baru. 

Umi mengatakan, persentase kuota di tiap jalur masuk UIN Maliki ditetapkan jauh di atas rasio minimal yang ditentukan pemerintah.

Sebab, UIN Maliki mengikuti dua seleksi nasional yang dilakukan oleh dua kementerian berbeda. 

Yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Agama (Kemenag). 

”Kalau dari Kemendikbud ada SNBP dan SNBT. Sedangkan dari Kemenag ada Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN PTKIN) dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM PTKIN),” paparnya. 

Selain itu, Umi juga mengatakan bila pihaknya memberikan kesempatan yang besar bagi calon maba untuk masuk lewat jalur seleksi nasional. 

Untuk itu, pihaknya bakal memaksimalkan kuota di dua jalur tersebut. 

Di tempat terpisah, Sekretaris Direktorat Administrasi dan Layanan Akademik (DALA) UB Heri Prawoto Widodo SSos MAB mengatakan, tahun ini UB akan mengurangi persentase kuota di jalur SNBP.

Dari 30 persen menjadi 20 persen. 

Itu tak lepas dari regulasi baru dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) tahun ini. 

Heri mengatakan, tahun ini SNPMB akan berjalan lebih ketat.

Sebab, siswa yang dinyatakan lolos pada satu jalur akan langsung di-blacklist di jalur lainnya. 

Misalnya, seorang calon maba tak akan bisa mendaftar melalui jalur SNBT dan jalur mandiri jika telah dinyatakan lolos pada jalur SNBP. 

Sama halnya ketika diterima melalui jalur SNBT. 

”Mereka juga tidak bisa mengikuti jalur mandiri,” ucapnya. 

Heri mengatakan, kuota PMB UB relatif tetap seperti tahun lalu. 

Sekitar 15.500 kuota.

Namun, ada beberapa perubahan yang akan dilakukan terkait alokasi kuota tersebut di masing-masing jalur PMB UB. 

Heri menjelaskan, secara umum UB akan membagi tiga jalur besar. 

Diantaranya jalur SNBP, jalur SNBT, dan jalur mandiri. 

”Kuota yang akan didistribusikan di masing-masing jalur tersebut yang akan mengalami perubahan,” ucapnya. 

Pihaknya mengatakan tahun ini kuota untuk SNBP dan SNBT akan dikembalikan pada batas minimal. 

Yakni 20 persen untuk jalur SNBP dan 30 persen untuk jalur SNBT.

Sementara sisanya 50 persen akan digunakan untuk jalur mandiri. 

”Memang aturannya kan SNBP minimal 20 persen dan SNBT 30 persen,” terang dia. 

Itu artinya, porsi kuota jalur SNBP akan susut tahun ini.

Tahun lalu, kuota SNBP UB sekitar 5.497 maba. 

Namun, tahun ini bakal menyusut menjadi sekitar 3.657. (dre/by)

Sumber|https://radarmalang.jawapos.com/pendidikan/814158903/um-dan-uin-tambah-kuota-4394-penerimaan-mahasiswa-baru-jalur-prestasi-dimaksimalkan