UM Ajari Anak LKSA Bantur Public Speaking

19 Juli 2022 

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Demam panggung merupakan hal biasa. Ini dapat diatasi dengan melakukan persiapan sebaik mungkin, sering melakukan latihan di depan kaca, dan datang lebih awal agar dapat mempersiapkan diri dengan baik sebelum acara dimulai.

HAL INI disampaikan Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Universitas Negeri Malang (UM), Ifa Nursanti, S.AP, saat menjadi narasumber dalam pengabdian masyarakat di Yayasan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Mambaul Ulum, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang diselenggarakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Malang (UM), Rabu (13/07/2022).

Anak-anak Yayasan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Mambaul Ulum, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Bersama narasumber saat pelatihan public speaking.

Kepada para peserta, Ifa Nursanti, menjabarkan hal  penting yang harus dikuasai saat ingin memiliki skill public speaking yang baik. “Percaya diri sangat penting agar dapat menyalurkan energi positif dengan  menggunakan kata-kata positif. Selanjutnya berinteraksi dengan peserta merupakan hal penting untuk menarik perhatian peserta. Tips terakhir adalah mempertimbangkan penampilan rapi dan tidak berlebihan menyesuaikan acara,” katanya.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Universitas Negeri Malang (UM), Ifa Nursanti, S.AP, menjadi pametari dalam pelatihan public speaking Yayasan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Mambaul Ulum, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur.


Ifa Nursanti juga memberikan tips mengembangkan kemampuan public speaking. “Demam panggung merupakan hal biasa dan dapat diatasi dengan melakukan persiapan dengan baik. Sering melakukan latihan seperti di depan kaca, dan datang lebih awal agar dapat mempersiapkan diri dengan baik sebelum acara dimulai,” jelasnya.

Menurut Ifa Nursanti, public speaking adalah mengungkapkan gagasan kepada lawan bicara. Ada lima hal penting yang harus diperhatikan untuk membangun komunikasi dan meningkatkan public speaking. Di antaranya, pengirim pesan, pesan itu sendiri, cara pesan tersebut disampaikan, penerima pesan, dan umpan balik dari pesan tersebut.

“Terdapat 4 metode public speaking yang harus dikuasai, yaitu impromtu (spontanitas tanpa persiapan), manuscript (membaca naskah), memoriter (menghafalkan teks), dan using note (menggunakan teks berisi garis besar hal yang akan disampaikan),” jelasnya.

Tim pengabdian mahasiswa 2022 yang dinaungi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Negeri Malang (UM) sukses mengadakan pengabdian masyarakat. di Yayasan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Mambaul Ulum, Kecamatan  Bantur, Kabupaten Malang, Rabu (13/07/2022).

Pengabdian yang dibina Dr. Sri Untari, M.Si tersebut diketuai Iftitah Dian Qumairoh dan dua anggota yaitu Muhammad Ilham Ananda Winhardianto serta Devi Sintya Yuliastuty. Ketiga anggota tersebut berasal dari Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UM. Pengabdian ini mengangkat tema pelatihan skill public speaking untuk mempersiapkan diri bersaing di era society 5.0.  (tyo/mat)

Sumber|https://tabloidjawatimur.com/um-ajari-anak-lksa-bantur-public-speaking/