UIN Buka Jalur Mandiri untuk Kedokteran. Malang Post 3 Juni 2016

malang post 03 juni 2016._1

UIN Buka Jalur Mandiri untuk Kedokteran. Malang Post 3 Juni 2016

UIN Buka Jalur Mandiri untuk Kedokteran. Malang Post 3 Juni 2016

UIN Buka Jalur Mandiri untuk Kedokteran. Malang Post 3 Juni 2016
UB dan UM Belum Tetapkan Pendaftaran

MALANG – Peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang tidak berhasil, dapat mencoba seleksi lain yang diberikan oleh beberapa universitas negeri di Kota Malang, yaitu jalur Mandiri. Jalur tersebut sudah mulai dibuka oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim semenjak 9 Maret dan berakhir 22 Juli 2016.

Rektor UIN, Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si mengatakan, alur pendaftaran sama seperti jalur SBMPTN.

UIN Buka Jalur Mandiri untuk Kedokteran

“Peserta membayar biaya pendaftaran terlebih dahulu sebesar Rp 250 ribu, kemudian log in sesuai PIN yang telah didapatkan,” jelasnya.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini UIN membuka jalur mandiri untuk Fakultas Kedokteran (FK), yang baru saja diresmikan Kemenristek Dikti, dengan kuota sebanyak 50 mahasiswa. Sedangkan kuota keseluruhan untuk jalur mandiri sebesar 30 persen, dengan total mahasiswa sebanyak 798 orang.

Universitas Negeri Malang (UM) menyediakan jalur mandiri untuk program Diploma terlebih dahulu, baru dilanjutkan dengan program Sarjana, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd, Wakil Rektor I UM mengatakan, pendaftaran dan seleksi mandiri jalur Diploma akan dilaksanakan pada Juni, sedangkan program Sarjana baru dimulai di Juli. “Teknisnya kapan masih dirapatkan,” jelasnya. Sama halnya dengan pelaksanaan seleksi mandir tahun lalu, ujian mandiri
tahun ini juga akan menggunakan Computer Based Test (CBT). “Naskah pembuatannya dari UM sendiri, kami sudah membentuk tim penulis naskah,” lanjutnya.

Melalui seleksi jalur mandiri ini, UM juga menyediakan tempat bagi peserta yang telah lulus SMA tiga hingga empat tahun lalu. “Beda dengan SBMPTN kan maksimal tahun 2014, kalau mandiri boleh lulusan tahun-tahun sebelumnya maksimal lima tahun,” ujar Hariyono.

la mewakili UM menyadari, jika tidak semua masyarakat memiliki kondisi ekonomi yang sama. “Bisa jadi bekerja dulu kemudian kuliah, kami memfasilitasi mereka,” papamya. Adapun kuota mahasiswa yang diterima di jalur mandiri UM meningkat, dari sebelumnya hanya 20 persen, kini bertambah hingga 30 persen dari jumlah total kuota mahasiswa UM. “Kuota
mandiri untuk tahun ini 1.900 mahasiswa,” sambungnya.

Sementara itu, Universitas Brawijaya (UB) masih belum memastikan ja.dwal
pasti kapan peserta dapat mengakses pendaftaran jalur mandiri. Prof. Dr. Ir. Kusmartono mengatakan, UB masih akan menunggu pengumuman SBMPTN pada 28 Juni 2016.

“Bisa jadi pendaftaran seminggu sebelum pengumuman SBMPTN diumumkan sampai seminggu setelahnya,” jelasnya. Kusmartono me-
maparkan ada beberapa hal berbeda pada pelaksanaan seleksi mandiri tahun ini. Jika di tahun 2015 peserta dapat memilih jalur vokasi sebagai
pilihan terakhir, maka hal itu tidak berlaku tahun ini.

“Sekarang tidak boleh, semua pilihannya ya untuk prodi sarjana, karena soalnya untuk seleksi sarjana, kalau mau masuk vokasi ada testnya sendiri,” terangnya. Setelah seleksi jalur mandiri usai, lanjut Kusmartono, akan ada
test penerimaan mahasiswa vokasi bersamaan dengan jalur
mandiri UB Kediri.

Selain itu, bagi peserta jalur mandiri yang tidak lolos dan ingin melanjutkan pendaf taran vokasi, UM memberi kebijakan baru dengan pembebasan biaya pendaftaran vokasi. “PIN-nya jangan sampai hilang, jadi yang tidak diterima jalur mandiri bisa coba ke vokasi, gratis. Cukup masukkan PIN saja melalui sistem, maka secara otomatis terdaftar,” terangnya. Adapun jumlah
mahasiswa yang akan diterima melalui jalur mandiri sebanyak 3.800 orang. (nia/han)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.