Tujuh Warga Universitas Negeri Malang Positif Covid-19, Jalani Isolasi Mandiri

SURYAMALANG.COM|MALANG-Sebanyak tujuh warga Universitas Negeri Malang (UM) positif Covid 19.

Pada Senin (31/1/2022) dilakukan tes PCR setelah menjalani swab antigen.

Saat ini sedang ditunggu hasilnya tes PCR yang kemungkinan keluar Rabu (2/2/2022).

Mereka adalah satu dosen dan enam mahasiswa dan sedang menjalani isolasi mandiri. 

Satu orang mahasiswa menjalani isolasi mandiri di rumah dinas UM di JL Surakarta Kota Malang. Setidaknya ada dua fakultas yang menjalani pembelajaran daring kembali.

Kegiatan penyemprotan disinfektan di Universitas Negeri Malang (UM), Senin (31/1/2022) karena ada tujuh warga UM yang terpapar Covid-19 dari hasil swab antigen. Mereka sudah menjalani PCR dan menunggu hasilnya. 

Yaitu Fakultas Sastra dan Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Dua GKB (Gedung Kuliah Bersama) yaitu A19 dan A20 pada Senin tidak difungsikan karena didisinfeksi oleh bagian rumah tangga UM.

Pantauan di area FS nampak sepi. Begitu juga di FIK. Pintu masuk gedung tutup. Ada satu mahasiswa akhir nampak ada di dekat pintu masuk FIK.

“Saya mau ke bidang akademik. Ternyata tutup,” jelas mahasiswa itu.

Ia tidak tahu jika layanan di FIK tutup. Seluruh bagian di gedung FIK UM sudah disemprot disinfektan.

Karena itu pintu depan sudah ditutup. Di FIK, ada satu dosen yang terpapar.

“Pada awalnya ada yang mengeluh mengalami gejala Covid-19. Akhirnya mahasiswa itu dengan inisiatif sendiri melakukan tes antigen,” jelas dr Erianto Fanani MKKK, anggota Satgas Covid-19 UM pada wartawan di ruang humas UM, Senin (31/1/2022).

Kemudian mahasiswa itu menghubungi dosen. Selanjutnya dosennya menghubungi Satgas Covid UM. 

Dikatakan dr Eri, pada minggu siang (30/1/2022) ada laporan empat orang dan minggu sore ada dua orang. Totalnya ada tujuh orang warga UM diketahui pada Minggu.

Satgas melakukan lakukan tracing dan testing ke beberapa warga UM. Hasilnya tujuh orang positif dari hasil swab antigen.

“Jadi ketujuh warga UM ini masih swab antigen, Senin kami lakukan swab PCR untuk  mengonfirmasi temuan tersebut. Kemungkinan hasilnya akan keluar Rabu (2/1). Jadi sambil menunggu hasil swabnya keluar, kami instruksikan mereka menjalani isolasi mandiri,” papar dosen FIK UM ini.

Dikatakan, untuk menelusuri asalnya darimana sangat sulit.

“Karena semua orang ini bisa masuk UM. Mahasiswa ini juga ke Malang dengan menggunakan transportasi yang berbeda, dengan prokes tentunya berbeda pula. Awalnya atau sumber primernya darimana, kami belum bisa melacak,” jelas Eri.

Termasuk melakukan tracing ke belakang juga tidak bisa.

“Sehingga kami lakukan tracing ke depan, mahasiswa ini kontak dengan siapa saja,” paparnya.

Menurut dia, kondisi ketujuh orang itu baik-baik saja dan sudah tervaksin. Mereka merasakan gejala ringan.

Satu orang menjalani isoman di rumah dinas UM karena sulit jika isoman di rumah. Sehingga minta bantuan pada kampus untuk menyediakan tempat.

Dan kebetulan UM memiliki tempatnya. 

“Pasien yang menjalani isoman ini tetap dalam pengawasan kami. Mereka harus melaporkan kondisi nya bagaimana, kemudian kami minta untuk sedia mengukur saturasi oksigen, serta obat-obat an atau vitamin kami juga memberikan dari Klinik UM. Istilahnya pasien ini sudah dalam pantauan kami, dan kebutuhan media mereka terpenuhi,” jawabnya. 

Lama isolasi mandiri mahasiswa dan dosen selama tujuh hari. Selanjutnya pada hari ketujuh akan PCR lagi. Jika masih positif dan menunjukkan gejala, maka akan ditambah masa isolasinya.

Ditanya tentang rekomendasi Satgas Covid-19, ia mengatakan untuk kebijakan daring itu menjadi keputusan per fakultas jika ada kasus seperti ini. 

“Kami rekomendasikan untuk daring. Saat ini yang bisa kita lakukan 3T yaitu tracing, testing, treatment. Mengenai kebijakan perkuliahan setelah ada kejadian ini, itu ada di bidang 1 (akademik). ” Bukan wewenang saya untuk menjawab, tapi saat ini perlu dipertimbangkan untuk kuliah langsung atau tatap muka,” pungkasnya