Tim Roket fisika UM Juara III Komurindo Kombat

Tim Roket fisika UM Juara III Komurindo Kombat, Surya 14 September 2017

Tim Roket fisika UM Juara III Komurindo Kombat, Surya 14 September 2017

Download Surya 14 September 2017

MALANG – Untuk kedua kalinya, tim roket Fisika Universitas Negeri Malang kembali menorehkan prestasi dalam ajang bergengsi Kompetisi Muatan Roket dan Roket Indonesia-Kompetisi Muatan Baton Atmosfer (Komurindo Kombat). Tahun ini, delegasi UM berhasil meraih juara III untuk divjsi sistem wahana kendali. Sementara tahun lalu, UM bergema dalam juara desain roket terbaik.

“Kami membuat roket kendali yang telah diprogram dengan sistem melalui berbagai parameter. Tidak dijelaskan oieh jun poin apakah yang membuat tim kanu menang, namun di roket ini kami siapkan dengan performa dan kestabilan yang baik,” ujar pembina delegasi UM. Samsul Hidayat, S.Si., M.T.kemudian ditambah, sistem kendali juga diperindah. Total kami sudah ikut selama tiga kali, dan meskipun yang pertama belum mendapatkan juara, namun bekal dari kegagalan-kegagalan yang telah kita lalui tersebut menjadikan kita selalu belajar dan berinovasi imtuk
menjadi yang terbaik,” papar dosen Fisika FMIPA UM ini.

Berbagai persiapan dilakukan untuk hasil yang maksimal. Dimulai dari desain roket yang kuat dan tahan banting, menyiapkan mesin roket
yang dapat melesat mengenai sasaran. latihan berkali-kali dan kerja 24 jam tanpa henti telah mereka jalani.Selain juara. ada kebanggan lain yang terselip untuk anggota delegasi yakni totalitas dalam bekerja. Samsul

Komurindo Kombat adalah ajang lomba tahunan yang diselenggarakan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Tahim ini kompetisi tersebut dilaksanakan di Lapangan Pameungpeuk, Garut pada 22-25 Agustus 2017. Roket yang berjuluk Singhasari USRC ini digawangi oleh Sihabudaril Muttaqin, Moh. Sakroni Flidayat, Bagas Haqi A. di divisi wahana sistem kendali dan N’izar Rahmanda Hardiyanlo, Thathit Suprayogi, Qonita Ayu W di divisi muatan roket.

Dengan membawa gelar desain terbaik dalam ajang tahun lalu, Samsul; mengatakan banyak mendapat ilmu untuk diterapkan dalam roket di tahun ini. “Powernya yang kurang menerangkan, anggota tim sanggup mengerjakan berbagai pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, las, hinga pemprogaman.

“Mereka bekerja hampir tidak kenal waktu dan tidak hanya untuk sekadar menang. Dalam kondisi apapun mereka tetap tahan banting dan selalu mengedepankan ibadah sholat,” jelasnya.

Dia berharap, ke depan mahasiswanya selalu terdepan dalam penguasaan 1PTEK dan sanggup bekerja dalam berbagai kondisi. “Bila sudah mengikuti kompetisi, tentu harapan kami adalah menang. Namun di atas itu yang terpenting yakni karakter sehagai bangsa yang kerja keras,” tutupnya. (ras/adv/van)

Leave a Reply

Your email address will not be published.