Tak Ikut Beri Pernyataan Sikap Bareng Civitas Akademika UM, Rektor: Itu Kebebasan Berfikir

06 – Feb – 2024, 19:48

JATIMTIMES – Rektor Universitas Negeri Malang (UM), Prof Hariyono angkat bicara ihwal civitas akademika dari UM yang turut mengambil sikap terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai melanggar etika dan moral. Menurutnya, hal itu merupakan kebebasan berfikir.

Sebagai informasi, Prof Hariyono tak nampak dalam pernyataan sikap yang dilakukan civitas akademika UM pada Senin (5/2/2024) kemarin. Bahkan, hal itu sempat menjadi pertanyaan publik karena ketidakhadirannya.

Placeholder

Rektor UM, Prof Hariyono (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

Namun, Prof Hariyono hadir dalam kegiatan rapat kerja paguyuban rektor PTN Jawa Timur 2024, Selasa (6/2/2024). Pasalnya, UM sebagai tuan rumah.

“Setiap kampus, warganya memiliki kebebasan dalam berpikir,” ujar Hariyono usai acara.

Hariyono menyebut bahwa jika yang disampaikan tidak menganggu regulasi yang ada dan memiliki dasar akademik, ia pun mempersilahkan. “Sehingga bahasanya tidak provokatif, bahkan menurut saya yang dibacakan teman-teman sesuai nilai Pancasila,” ungkapnya.

Dengan adanya sikap dari civitas akademika UM Senin kemarin, Hariyono mengaku hal itu tak mengganggu kondusifitas kampus. Bahkan, hal itu disebut Hariyono akan mempengaruhi moral kampus menjadi lebih baik.

“Bahasa kita kampus sebagai kekuatan moral, sehingga kekuatan moral itu bagaimana polisi sebagai mitra keamanan harus profesional, TNI harus profesional dan kami ASN juga harus profesional, sehingga penyelenggaraan juga harus profesional,” beber Hariyono.

Hariyono melanjutkan bahwa sikap yang diambil civitas akademika itu merupakan pengingat kaidah negara modern saat ini. Bahkan, ia pun memberi pesan agar jangan ada unsur adu domba atau memecah belah bangsa pada tahun politik dan menjelang Pemilu 2024.

“Perkara ada kekurangan, kelebihan, ya itu wacana publik yang bisa dibicarakan. Selama wacana yang dikembangkan itu tidak bertentangan atau mengadu domba, memecah belah bangsa, ya kita hormati,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia tak pernah melarang siapapun hingga para guru besar di UM untuk mengambil sikap tentang demokrasi dan kepemimpinan Indonesia saat ini. “Saat guru besar menyatakan pendapat masak saya larang, kan dia bukan untuk makar,” tutur Hariyono.

“Selama untuk kebaikan bangsa dan negara dan secara akademis bisa dipertanggungjawabkan, ya kebebasan akademik kita jaga dan itu bagian dari roh dunia demokrasi,” sambungnya.

Hariyono pun menyatakan bahwa yang ada sejumlah kampus lain yang turut menyatakan sikap sama. Kampus lain itu seperti halnya Universitas Brawijaya (UB) Malang.

“Teman-teman setelah deklarasi itu langsung mengajar. Saya juga tanya ke salah satu guru besar, apa kuliahnya bahas tentang deklarasi, ya enggak. Jadi semua normal saja,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, civitas akademika UM menyatakan sikap terhadap Presiden RI Jokowi, Senin (5/2/2024) kemarin. Dalam pernyataan sikap tersebut, mereka meminta Presiden Jokowi agar menjaga cita-cita proklamasi dan reformasi.

Sumber|https://jatimtimes.com/baca/305466/20240206/074800/tak-ikut-beri-pernyataan-sikap-bareng-civitas-akademika-um-rektor-itu-kebebasan-berfikir