Syarat Masuk Perguruan Tinggi Negeri makin Ketat

 

SURYAMALANG.COM, MALANG – Calon mahasiswa baru (maba) harus benar-benar selektif dalam memilih sistem seleksi untuk perguruan tinggi negeri (PTN). Mekanisme seleksi nasional PTN tahun ini lebih ketat dibandingkan tahun sebelumnya.

Ada tiga sistem masuk Universitas Brawijaya (UB) pada tahun ini, yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Test (SNBT), dan seleksi mandiri. Dari tiga sistem itu, kuota jalur mandiri yang paling besar, yaitu sebesar 50 persen. Sedangkan kuota SNBP hanya 20 persen, dan kuota SNBT sebesar 30 persen.

“Kuota SNBP tahun ini turun. Kalau tahun lalu, kuota SNBP UB sampai 30 persen, tapi tahun ini hanya 20 persen,” kata Heri Prawoto, Sekretaris Direktorat Administrasi dan Layanan Akademik UB kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (25/1).

Penurunan kuota SNBP ini untuk menyeimbangkan dengan jalur mandiri. Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH), UB bisa mendapat maba dari jalur mandiri sebanyak 50 persen dari daya tampungnya.

Penurunan kuota SNBP ini juga mempertimbangkan kondisi SNBT tahun 2023. Saat itu ada calon mahasiswa yang sudah diterima tapi tidak daftar ulang.

“Mereka tidak mau daftar ulang bukan karena faktor Uang Kuliah Tunggal (UKT), tapi karena ikut seleksi lain, termasuk di jalur mandiri PTN lain,” jawabnya.

Tahun lalu memang ada PTN yang membuka jalur mandiri lebih awal. “Sekarang tidak bisa. Sistemnya sudah dikunci. Untuk daftar mandiri juga tidak bisa,” paparnya.

Jadi, calon mahasiswa yang sudah diterima di SNBP tapi tidak daftar ulang, maka tidak bisa ikut seleksi mandiri di PTN. Begitu juga calon mahasiswa yang sudah diterima di SNBT tapi tidak daftar ulang, maka tidak bisa daftar di jalur mandiri.

Sampai sekarang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) belum mengumumkan daya tampung PTN tahun 2024.

“Daya tampung UB 2024 belum dipublikasikan karena masih ada verifikasi. Tapi daya tampung UB tidak ada perubahan. Mungkin jumlahnya sama dengan tahun lalu,” terangnya.

Sementara itu, Universitas Negeri Malang (UM) sudah mulai sosialisasi penerimaan maba tahun 2024. Sosialisasi untuk sekolah ini ini digelar melalui Zoom maupun kanal YouTube sejak Kamis (25/1).

UM menyiapkan enam skema di jalur mandiri UM, yaitu jalur prestasi, kemitraan institusi, leadership, kelas internasional, skor Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), dan Tes Masuk Berbasis Komputer (TMBK) UM.

“Hal yang baru di jalur mandiri adalah skema leadership. Ini terbuka bagi siswa yang memiliki kepemimpinan di sekolah, seperti OSIS, Pramuka, PMI, dan sebagainya,” kata Suyono, Direktur Pendidikan UM.

Koordinator Pelaksana Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru UM, Imam Agus Basuki mengatakan PTN berstatus Badan Layanan Umum (BLU) memiliki kuota SNBP minimal 20 persen, SNBT minimal 40 persen, dan jalur mandiri maksimal 30 persen. Sedangkan PTN berstatus PTNBH, SNBP minimal 20 persen, SNBT minimal 30 persen, dan jalur mandiri maksimal 50 persen.

Sedang kuota sekolah untuk mendaftar di SNBP sudah ada di laman Seleksi Nasional Pendaftaran Mahasiswa Baru (SNPMB).

“Data di laman itu sudah lengkap. Orang tua dan guru BK harus tahu agar bisa memetakan siswanya. Yang penting adalah perlu mengunggah portofolio prestasi,” kata Imam.

Sumber| https://suryamalang.tribunnews.com/2024/01/26/syarat-masuk-perguruan-tinggi-negeri-makin-ketat.