SNMPTN. UM IMBAU GURU BK JUJUR

SNMPTN. UM IMBAU GURU BK JUJUR. Malang Post 27 Januari 2017

SNMPTN. UM IMBAU GURU BK JUJUR. Malang Post 27 Januari 2017

Malang Post 27 Januari 2017

MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) sebagai panitia nasional SNMPTN memberikan imbauan kepada guru BK agar berlaku jujur demi kualitas perguruan tinggi dan masa depan siswanya. Hal tersebut diungkapkan Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof Dr Hariyono M.Pd dalam kegiatan sosiallsasi SNMPTN UM wilayah Jawa Timur bagian utara, kemarin. Wilayah ini meliputi, Kota dan Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang dan Kabupaten Blitar.

Hariyono mengatakan, guru sebagai ujung tombak suksesnya pelaksanaan SNMPTN ini bisa berlaku sebagai fasilitator yang sejujur-jujumya bagi siswa ataupun PTN. “Karena tahun ini berbeda dengan peraturan tahun lalu. Tahun ini PTN lebih dilonggarkan menentukan kewenangan minimal 30 persen untuk SNMPTN,” beber Haryono.

Oleh karena itu, ia menambahkan, PTN berkewajiban mempertanggungjawabkan kuota yang diputuskan. “Misalnya UM mengambil 30 persen maksimal, maka kami harus bisa memaksimalkan 30 persen tersebut untuk kualitas siswa yang benar-benar tersaring. Kami mempercayakan sepenuhnya kepada sekolah,” pesannya.

Hariyono mengungkapkan, atas dasar itulah ia memberikan imbauan kepada guru untuk sebenar-benarnya memberikan data laporan prestasi
akademik siswa selama di sekolah tanpa ada kecurangan. “Hindari kecurangan. karena dampaknya akan sangat luas. selain siswa, dan PTN ke depan, bangsa ini juga bisa menjadi korban,” tukasnya.

la mengatakan, selain guru BK haras memperhatikan kebenaran data prestasi siswa, guru juga haras memperhatikan kemampuan siswa untuk menentukan pilihan jurasan. “Sebenamya itu adalah satu kesatuan yang harus dilakukan guru BK, sejujumya memasukkan data siswa, juga membimbing siswa memilih jurasan yang sesuai,” tandasnya

la berpesan juga kepada guru untuk memperhatikan faktor intelektual dan ekonomi dalam memilih jurasan. “Guru haras menyampaikan, jika grade sekian kemampuan siswanya sesuai atau tidak,” pesannya.

Untuk faktor ekonomi, ia menambahkan jika perlu diperhatikan bagi siswa yang pandai namun tidak mempunyai cukup biaya untuk grade terhenti, guru haras menyampaikan dan mengarahkan kepada siswa untuk tetap menentukan pilihannya karena makan ada bidikmisi.

“Guru harus memotivasi siswa, agar tetap memilih prodi sesuai dengan kemampuan akademiknya. Jika siswa pandai namun tidak punya biaya, guru sampaikan jika ada bidikmisi,” tegasnya.

Hariyono berpesan, jika j urns an pilihan itu minat siswa, dan sesuai dengan kemampuan intelegen dan akademiknya akan sangat disayangkan jika tidak dilanjutkan. (sin/nda)

Leave a Reply

Your email address will not be published.