Rektor UM, Direktur Poltekom Ingin Hapus Kubu-kubuan

Rektor UM, Direktur Poltekom Ingin Hapus Kubu-kubuan

MALANG KOTA – Wajah baru dipastikan ikut berkompetisi dalam Pemilihan Rektor (Pilrek) Universitas Negeri Malang (UM). Ini setelah Direktur Poltekom Dr Isnandar MT resmi mendaftar, Selasa (24/7). Isnandar akan menjadi salah satu penantang petahana Prof Dr Rofi’uddin yang hampir dipastikan akan mendaftar kembali.

Meski kini Isnandar menjabat sebagai direktur Poltekom, tapi dia bukanlah orang luar. Isnandar adalah dosen tetap Fakultas Teknik (FT) UM. Dia juga sempat menjabat sebagai wakil rektor IV.

”Iya benar saya sudah mendaftar, karena hari ini saya mau ke luar kota, makanya saya daftar duluan,” kata Isnandar, kemarin (25/7).

Dia menambahkan, untuk persyaratan, dia sudah memenuhi semua syarat. Syarat-syarat itu di antaranya adalah bergelar doktor.

”Sedangkan untuk kepangkatan harus lector kepala. Saya sudah lector kepala sejak 12 tahun lalu, jadi sebentar lagi profesor. Kepangkatan saya tidak naik-naik karena banyak memegang jabatan di dalam dan di luar kampus,” imbuh pria yang juga ketua Asosiasi Pendidik dan Pengembang Pendidikan Indonesia (APPPI) ini.

Perihal dukungan, menurut dia, dirinya mendaftar karena banyak dukungan dari warga kampus UM. Tidak mau mengecewakan pendukungnya, dia akhirnya mendaftar. ”Dukungan itu adalah kekuatan moral bagi saya untuk membangun kampus yang bermartabat,” tambahnya.

Sedangkan saat ditanya sudah ada berapa anggota senat yang mendukungnya, Isnandar enggan menyebutkan. Yang jelas, dia mengaku sudah bergerilya ke anggota senat untuk menyampaikan visi dan misinya.

”Saya buat dua buku, sudah banyak yang saya kasih, karena buku itu berisi pikiran-pikiran saya ketika menjadi rektor,” imbuhnya.

Dengan majunya dia, Isnandar berharap ada budaya bagus yang terbangun di UM. Dia ingin menghilangkan kubu-kubuan berdasarkan bendera organisasi ekstra di kampus ini.

”Faksi-faksi ini tidak baik, karena ketika ada faksi-faksi, maka akan ada orang berkualitas, tapi karena tidak sesuai dengan faksi yang memimpin, maka dia akan disingkirkan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pendaftaran bakal calon rektor UM sudah dibuka sejak Senin (23/7) lalu dan akan ditutup Jumat (27/7). Para bakal calon rektor akan dipilih oleh senat.

Jika ada lebih dari tiga calon akan diseleksi melalui rapat tertutup senat. Setelah itu, tiga calon tersisa akan dipilih oleh senat dan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti). Dalam hal ini, Menristekdikti mempunyai hak suara sebesar 35 persen. Dengan demikian, suara menteri sangat menentukan dalam pemilihan rektor. Pemilihan calon rektor direncanakan akan digelar 1–5 Oktober 2018. Sesuai aturan, pendaftaran ini tidak hanya bisa dilakukan dosen UM saja, namun juga terbuka untuk dosen di luar UM.

Pewarta: Sandra Desi Penyunting: Irham Thoriq Foto: Radar Malang

Sumber dari: http://www.radarmalang.id/resmi-mendaftar-sebagai-bakal-calon-rektor-um-direktur-poltekom-ingin-hapus-kubu-kubuan/

Leave a Reply

Your email address will not be published.