Rektor Akui UKT Mahal

Rektor Akui  UKT Mahal , Malang Post 30 Mei 2017

Rektor Akui UKT Mahal , Malang Post 30 Mei 2017

Malang Post 30 Mei 2017

MALANG — Waktu daftar ulang bagi mahasiswa yang diterima dijalur Seleksi Nasional Masuk PIN (SNMPTN) masih dua minggu lagi. Universitas Brawijaya Malang (UB) berharap tidak ada yang mengundurkan diri pada tahapan ini. Meskipun diakuinya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang ditetapkan UB relatif mahal.

“Sejauh ini, belum ada yg mengundurkan diri. Kita lihat saja dua minggu ke depan. Harapannya mereka semua niat masuk UB, jadi bisa tetap menerima UKT yang sudah ditetapkan,” ungkap Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Dr.Ir. Mochammad Bisri, MS.

Seperti diketahui, pada proses verifikasi berkas calon maba SNMPTN tahun ini, sebanyak 115 mundur. Besar kemungkinan karena mereka takut dengan beban biaya UKT UB yang tinggi.

“Ya saya rasa memang mereka tidak daftar ulang karena nilai UKT yang mungkin relatif mahal,” ungkap Bisri.
Seperti juga tahun sebelumnya, besaran UKT di UB tertinggi adalah Rp 23 juta untuk program jurusan ke-sehatan dan kedokteran. Sedangkan untuk bidang Soshum termahal adalah fakultas Ilmu Budaya, yang masing-masing jurusannya mematok UKT golongan VI Rp 6-7 juta. Sedangkan untuk ilmu Sains, UKT tertinggi senilai Rp 9 juta untuk Filkom. UB juga tidak menyediakan UKT Rp 0 alias gratis.

Bisri menganggap, besaran UKT yang relatif mahal tersebut sebanding dengan program intemasionalisasi UB.
“Saya rasa memang besaran UKT segitu akan sesuai dengan program kami untuk intemasionalisasi. Mencetak lulusan yang bertaraf intemasional,” ungkapnya.

Tahun ini, lanjut dia, UB akan melaksanakan visi untuk membangun percepatan laboratorium terpadu di tiap fakultas.

“Memerbanyak laboratoriuum memang menjadi salah satu program intemasionalisasi kami. Banyak paraktik di Lab, pembaharuan alat, dan peremajaan tentu memerlukan biaya. Bukan pembangunan fisik semata ,” tukasnya.

Sementara di Universitas Negeri Malang (UM), biaya UKT tertinggi adalah Rp 7 juta untuk Prodi Teknik. UM juga mau menerapkan UKT Rp 0 untuk maba jalur SNMPTN.

Rektor UM Prof. Dr. H, Rofi’uddin, M.Pd mengatakan, tidak naiknya nilai UKT tahun ini dinilai masih sesuai dengan kebutuhan universitas.

“Stabilnya nilai UKT ini menurut saya memang masih layak dan sesuai karena memang apa yang dibutuhkan oleh kampus juga masih bisa ditutupi dengan nilai UKT segitu. Kami tidak menambah atau mengurangi jumlah mahasiswa baru tahun ini, masih stabil dengan Rp 6 ribu mahasiswa,” jelas Rofi’uddin.

Terkait UKT 0 rupiah, menurut dia diperuntukkan bagi yang mahasiswa yang kurang mampu, Terutama bagi memang mereka yang ingin belajar di UM namun tidak mempunyai biaya, akan dimasukkan untuk UKT golongan ini.

Terpisah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki) juga menetapkah UKT yang masih sama dengan tahun lalu. (sin/oci)

Leave a Reply

Your email address will not be published.