PT Molindo Raya Industrial Gandeng Universitas Negeri Malang sebagai Partner Akademisi

PT Molindo Raya Industrial Gandeng Universitas Negeri Malang sebagai Partner Akademisi

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – PT Molindo Raya Industrial (MRI) bekerjasama secara formal dengan Universitas Negeri Malang (UM), Senin (16/7/2018).

Nota kesepahaman dilakukan antara Arief Goenadibrata, Dirut MRI dengan Rektor UM, Prof Dr AH Rofiuddin MPd di lantai 8 Graha Rektorat.

“Kerjasama kami sejak 2013. Pertama lewat riset dan kajian. Sekarang ini diformalkan,” jelas rektor kepada wartawan usai acara.

PT Molindo Raya Industrial Gandeng Universitas Negeri Malang sebagai Partner Akademisi

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati//Kegiatan MoU antara PT Molindo Raya Industrial dengan Universitas Negeri Malang (UM) sebagai partner akademisi, Senin (16/7/2018).

Katanya, banyak hal bisa dikembangkan. Yang menangani adalah Lab Sentral Mineral dan Material Maju UM. Dikatakan Arief, MRI membutuhkan partner akademisi. Dan baru pertama kali ini dilakukan MoU dengan perguruan tinggi.

“Kami memilih UM karena kami juga di Malang. Dan UM memiliki lab paling lengkap,” papar Arief. MRI adalah perusahaan pengolah limbah tetes tebu yang berada di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.

Dikatakan Arief, setiap hari Molindo memproduksi limbah sebanyak 1,2 juta liter. “Ini mesti dikelola. Kami hanya mengelola sebatas membakar. Abunya jadi pupuk dan dikembalikan ke petani tebu,” kata dia.

Namun dalam perkembangannya, energi dari yang dibakar ternyata bisa dikumpulkan jadi energi listrik sekitar 4,9 megawatt.

Saat ini sudah dipasang boiler. Jika sudah bisa mencukupi kebutuhan pabrik, Molindo juga ingin bekerjasama dengan PLN menjual listriknya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar.

“Tapi masih banyak lagi yang bisa dikembangkan dari limbah ini. Tadi sempat ngobrol-ngobrol soal riset nanti juga bisa buat pakan ternak, ikan dll,” tambah Arief.

Abdullah Fuad, Kepala Lab Sentral Mineral dan Material Maju UM menambahkan ingin membantu Molindo menjadi perusahaan zero waste. Sehingga semua limbahnya bisa berguna semua.

“Semua jadi produk. Dari asalnya tanah kembali ke tanah, seperti jadi pupuk. Sehingga bisa bisa menjadi green industry,” tambah Fuad.

Ditambahkan Hariyanto Widodo, tim ahli Molindo menyatakan jika MRI memakai energi limbah untuk pabrik, maka bisa mengurangi pemakaian batu bara hingga 70 persen. Sehingga membantu mengoservasi alam.

Sumber dari: http://suryamalang.tribunnews.com/2018/07/16/pt-molindo-raya-industrial-gandeng-universitas-negeri-malang-sebagai-partner-akademisi

Leave a Reply

Your email address will not be published.