Penjual Jamu Gendong Diajarkan Produk Kekinian

Penjual Jamu Gendong Diajarkan Produk Kekinian

Published on Tuesday, 03 July 2018 21:36

MALANG – Desa Karangrejo Kromengan dikenal sebagai desa wirausaha dengan banyaknya home industri, khususnya jamu gendong dan kudapan. Meski begitu, usaha rumahan dikerjakan warga setempat secara tradisional, sehingga dinilai masih kurang menarik mulai dari branding hingga kemasan. Mahasiswa KKN UM turut ambil bagian untuk mengedukasi para pelaku UKM dengan melakukan pendampingan usaha dalam meningkatkan branding.

Sebanyak 50 orang peserta pelatihan terdiri dari pelaku usaha jamu gendong dan kudapan khas Desa Karangrejo sangat antusias mengikuti pendampingan. Bahkan, hampir seluruh pelaku usaha tersebut menggunakan desain label dari mahasiswa KKN UM untuk promosi produknya.
“Begitu bersyukur dengan respon warga dan desain produk kami diterima oleh mereka. Meski banyaknya home industri di wilayah ini, namun kemasan jamu gendong masih kurang menarik tanpa adanya labeling,” ungkap Mutya Alfarina kepada Malang Post, kemarin.

Mahasiswa jurusan Administrasi Pendidikan ini mengaku, warga Karangrejo Kromengan masih banyak yang belum paham dalam pemilihan kemasan jamu dan pengurusan izinnya. Sehingga, edukasi tak hanya dilakukan kepada pelaku usaha saja, melainkan juga bersinergi dengan karang taruna soal dalam hal IT nya.
“Para pelaku usaha juga dikenalkan dengan pemasaran terkini yang berbasis online. Selama ini mereka masih penjualan dengan sistem offline yakni jamu digendong keliling di wilayah kabupaten. Untuk meningkatkan pendapatannya, maka mereka perlu mengenal pemasaran online juga,” tuturnya.

Hal utama yang dilihat konsumen yakni packaging jamunya, dengan konsep kemasan jadul membuat jamu tak tampil kekinian. Maka, Tim KKN Karangrejo Kromengan juga mengenalkan berbagai macam botol menarik sebagai kemasan pengganti. Selain dapat membuat konsumen ingin membeli jamu, dengan botol yang diedukasi mahasiswa dapat membuat jamu lebih awet. Edukasi ini penting untuk membuat produk tak hanya menarik tapi juga lebih tahan lama dikonsumsi.

“Program kelanjutannya pengenalan bahan pengawet yang aman untuk makanan bekerja sama dengan mahasiswa dari perguruan tinggi lain, termasuk press kemasan untuk jamu. Target KKN kami ke depan dapat mendampingi pelaku usaha, mulai dari labeling sampai surat izin usaha beres,” imbuh Anggun Permata, mahasiswa PG PAUD UM. (mg3/sir/oci)

Sumber dari: https://www.malang-post.com/pendidikan/penjual-jamu-gendong-diajarkan-produk-kekinian

Leave a Reply

Your email address will not be published.