Pengembangan Model Kelas Mandiri Menyongsong Merdeka Belajar SMP Laboratorium UM

Tim PkM FMIPA UM: Dr. Ibrohim, M.Si, Eri Hamimi, S.Pd., M.Sc, Mr. Rio Suzuki, Ahmad Kamal Sudrajad, Ni Komang Dina Suciari

Surat Edaran Mendikbud Nomor 14 Tahun 2019 mengamanatkan adanya perubahan di dunia pendidikan dengan konsep utama Merdeka Belajar. Terdapat beberapa kebijakan dalam mewujudkan Merdeka Belajar ini, diantaranya penghapusan ujian nasional, zonasi, serta penyederhanaan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penghapusan ujian nasional (UN) dan penyederhaan RPP menjadi 1 halaman memiliki maksud agar para guru lebih memiliki kebebasan dalam mengembangkan pembelajaran untuk mencapai target hasil belajar yang tidak hanya pengetahuan, namun lebih kepada pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif,  keterampilan kerkomunikasi dan berkolaborasi (4Cs), serta pengembangan sikap positif dan penguatan karakter nasionalisme.

NMP

WORKSHOP: Kegiatan workshop Kelas Mandiri SMP Lab UM sebagai kegiatan utama Tim PkM FMIPA UM digelar pada 13 November 2020.(Istimewa/Newmalangpos)

Sementara fenoma dalam pembelajaran di banyak sekolah orientasi pembelajaran masih lebih banyak hanya peada penguasaan pengetahuan, seperti pola-pola pembelajaran masa yang lalu. Apalagi dalam situasi Pandemi Covid 19, memaksa guru harus melaksanakan pembelajaran online dengan cara mengirim tugas-tugas kepada siswa melalui daring (online). Oleh karena itu perlu dikembangkan pola-pola pembelajaran baru yang lebih memandirikan siswa dalam belajar. Dalam istilah lain kemandirian belajar ini adalah mengembalikan tanggung jawab belajar kepada siswa (learning ownership).

Dengan adanya kebutuhan untuk mewujudkan merdeka belajar ini, Tim Pengabdian kepada Masyarakat FMIPA Universitas Negeri Malang yang diketuai oleh Dr. Ibrohim, M.Si, bekerjasama dengan Tim Pengembang Pendidikan PT Benesse Indonesia (Mr. Rio Suzuki, dkk) memberikan pelatihan kepada guru-guru SMP Laboratorium UM dan juga beberapa guru SMA laboratorium UM telah melaksanakan serangkaian kegiatan workshop pengembangan kelas mandiri menuju merdeka belajar dengan model Professional Learning Community (PLC). PLC memiliki makna bahwa para guru dan dosen LPTK berkolaborasi membangun suatu masyarakat pendidik professional yang saling dan terus belajar. Sebelum kegiatan workshop telah dilakukan eberapa kali koordinasi, pengamatan kelas IPA online regular di SMP Lab UM, dan setelah workshop utama akan diterus dengan kegiatan merancang pembelajaran bersama (maple IPA), open class online dan diskusi refleksi secara online dalam beberapa siklus.

Kegiatan workshop Kelas Mandiri sebagai kegiatan utama Pengabdian kepada Masyarakat ini berlangsung pada 13 November 2020 yang dibuka oleh Kepala SMP Laboratorium UM Dra. Yayuk Prihatnawati, M.Pd, dan diikuti oleh seluruh guru SMP Lab UM (38 orang), guru SMA Lab UM (5 orang) beberapa dosen muda mahasiswa pascasarjana FMIPA UM.  Kegiatan workshop dilakukan dengan dua mode yakni kegiatan tatap muka antar guru peserta dengan narasumber dari FMIPA UM, dan presentasi interaktif secara daring melalui zoom meeting dengan Mr. Rio Suzuki dan tim. Kegiatan workshop berlangsung di Aula SMP Laboratorium UM. Setelah acara pembukaan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Dr. Ibrohim, M.Si tentang memaknai merdeka belajar dalam kaitan dengan tuntutan pendidikan Abad 21, yakni  keterampilan 4Cs, Literasi sains, digital, dll, HOTS, Homs2, dan Heutagogy (Self Determine Learning).

Narasumber utama pada Kegiatan ini Mr. Rio Suzuki, merupakan aktivis pendidikan yang bergerak di bawah naungan PT Benesse Indonesia. Mr. Rio Suzuki menyampaikan beberapa poin penting terkait implementasi merdeka belajar di kelas, diantaranya adalah pentingnya kemampuan belajar dengan menjelajah. Siswa biasanya belajar serentak materi yang sama, menuju jawaban yang sama, di tempat yang sama, akan tetapi hal ini kurang sesuai dengan konsep merdeka belajar. Dengan merdeka belajar, siswa dapat belajar secara bebas, serta memaknai apa yang mereka pelajari, dan dapat menghargai adanya perbedaan di kelas, ini yang disebut dengan kemampuan menjelajah.

Kemampuan menjelajah sangat penting untuk bisa membantu siswa dapat memunculkan keheranan dan menemukan/menciptakan jawaban mereka sendiri dengan cara mereka masing-masing. “Pendidikan harus berubah untuk menjunjung kebebasan dan menghargai kebebasan orang lain. Siswa bebas memilih belajar tentang apa, menentukan belajar dengan siapa, memiliki progress sejauh apa, bahkan memilih jadwal ujian, kebebasan-kebebasan tersebut adalah tanggung jawab dari siswa,” lanjut Mr. Rio.

Workshop berlangsung mengikuti protocol covid-19, seluruh peserta mengenakan masker dan menjaga jarak. Narasumber menggunakan platform zoom meeting untuk menyampaikan materi, dan pelaksanaan workshop berlangsung sangat menarik dan interaktif. Pak Rio menyampaikan konsep pembelajaran berdasarkan pengalaman yang telah dilakukan baik di Jepang maupun di SD Anak shaleh Malang. Penggunaan zoom juga sangat optimal, peserta dapat berkelompok dan berdiskusi didalam breakout room pada setiap sesi yang telah disediakan Pak Rio. Bu Dyne, salah satu peserta guru dari mata pelajaran IPA, menjelaskan bahwa workshop sangat berkesan karena membuka paradigma baru dalam pembelajaran, kalau selama ini  pembelajarannya masih berpusat pada guru meskipun sudah terdapat aktivitas diskusi dan mengutamakan aktivitas motorik, namun ternyata siswa belum benar-benar merdeka belajar.

Kedepannya guru-guru juga sangat optimis untuk mengadopsi pembelajaran yang disampaikan Pak Rio dan bergabung di kelompok belajar. Bu Rika selaku wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum juga menjelaskan bahwa kegiatan ini bisa merefresh keilmuan yang didapatkan, sehingga bisa berkembang dan lebih kreatif lagi dalam mendesain pembelajaran di kelas, sehingga hasil yang didapatkan untuk siswa juga lebih baik lagi. Dr. Ibrohim, M.Si memberikan kesimpulan bahwasanya Pak Rio hanya bertugas mengantarkan kedepan pintu “merdeka belajar”, selanjutnya tergantung bapak/ibu guru apakah mau masuk atau kembali dengan menggunakan pola pembelajaran yang lama. (*/nda)

Sumber|https://newmalangpos.id/2020/12/07/pengembangan-model-kelas-mandiri-menyongsong-merdeka-belajar-smp-laboratorium-um/