Peduli Anak Autis, Mahasiswa Asal Babel dan Tim Terapkan Program E-BOUT

BANGKAPOS.COM  — Autism Spectrum Disorder atau yang lebih dikenal dengan sebutan autis merupakan hal yang sering mendapat perhatian publik.

Anak Autis memang berbeda dengan anak normal, mereka harus mendapatkan perhatian lebih dan lebih dispesialkan, apalagi jika berhubungan dengan masalah kesehatan dan perilaku mereka.

Berawal dari keprihatinan terhadap anak autis inilah, Uswatun Hasanah Mahasiwa asal Babel, bersama dengan timnya dari Universitas Negeri Malang mengembangkan Program E-BOUT (Education Biomedic for Autism) sebagai wujud nyata kepeduliannya terhadap anak dengan spektrum autis.

Peduli Anak Autis, Mahasiswa Asal Babel dan Tim Terapkan Program E-BOUT

Istimewa/Mahasiwa asal Babel, bersama dengan timnya dari Universitas Negeri Malang mengembangkan Program E-BOUT (Education Biomedic for Autism) sebagai wujud nyata kepeduliannya terhadap anak dengan spektrum autis ist tim E-BOUT

E-BOUT menerapkan terapi biomedik Gluten Free Casein Free yang menjadi salah satu intervensi untuk meminimalisir perilaku hiperaktif anak.

Ketua tim program E-BOUT, Sunsya Putri mahasiswa Tata Boga Universitas Negeri Malang menjelaskan, E-BOUT merupakan program yang ditujukan bagi orangtua dan guru yang tersebar di berbagai SLB.

” Jika pada umumnya program tercipta lewat sebuah inovasi, beda halnya dengan E-BOUT yang tercipta karena sebuah permasalahan yang terjadi di masyarakat khususnya anak dengan sprektrum autis,” jelas Sunsya.

Lanjut Sunsya, kegiatan E-BOUT terdiri dari pemaparan materi oleh ahli gizi, psikolog anak, dan cooking class oleh dosen Tata Boga, selain itu pada setiap kegiatannya juga dilakukan FGD (Focus Grup Discussion) untuk orangtua dan guru yang juga didampingi oleh para ahli agar orangtua dan guru lebih memahami tentang terapi biomedik.

Kegiatan ini terwujud dari tim yang beranggotakan Lhulu An’-Nisa jurusan Psikologi, Uswatun Hasanah jurusan Biologi, Nanda Devi Teknik Informatika dan Luqyana Dhiya jurusan Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Malang.

Lhulu An’-Nisa mengungkapkan “Program E-BOUT ini diterapakan karena kurangnya pengoptimalan terapi biomedik pada anak autis, padahal sebenarnya terapi biomedik ini sangat perlu dilakukan. Terapi biomedik yang diungkap pada program E-BOUT ini yaitu mengenai diet Gluten Free Casein Free (GFCF).

Diet ini dilakukan karena anak autis mengalami gangguan pencernaan yang dapat mengganggu sistem saraf di otak sehingga memunculkan perilaku autis anak.” Lhulu dan tim berharap dengan adanya edukasi mengenai terapi biomedik ini, orang tua dan guru dari siswa di SLB Autis Laboratorium UM dapat menerapkannya di rumah maupun di sekolah.

Salah satu orang tua ASD Sutia di Malang mengungkapkan “Dengan adanya program ini kami merasa terbantu dan juga senang karena pengetahuan tentang terapi biomedik diet GFCF menjadi bertambah, selain itu tim E-BOUT mengemas kegiatan dengan baik” jelas Sutia.

Harapan dari terlaksananya kegiatan ini yaitu orang tua dan guru dapat menerapkan terapi biomedik GFCF secara maksimal, sehingga dapat mendukung terapi yang telah diterapkan lainnya seperti terapi bermain terapi wicara maupun terapi okupasi. Sealin itu tim E-BOUT juga akan melaksanakan program ke berbagai tempat agar kebermanfaatannya bisa meluas.

“Kami berharap ke depannya program E-BOUT ini tidak hanya bisa kami terapkan di SLB Autis Laboratorium UM saja, tetapi seluruh sekolah inklusi di Malang Raya, atau bahkan di luar pulau Jawa seperti kepulauan Bangka Belitung.

Saya sendiri sebagai Mahasiswa dari Babel sangat ingin berbagi pengalaman mengenai program E-BOUT ini pada masyarakat di Babel yang memiliki anak, adik, kakak, atau sanak saudara yang autis agar dapat menerapkan terapi biomedik diet GFCF ini secara maksimal agar perilaku autis anak dapat terkontrol.

Terkontrolnya perilaku autis anak akan dapat membantu anak tersebut untuk dapat melakukan aktivitas seperti anak normal.” Ujar Uswatun Hasanah, salah satu Mahaiswa yang berasal dari Bangka Belitung.

Tim yang berada dibawah bimbingan Dra. Wiwik Wahyuni, M.Pd ini berharap melalui program kreativitas mahasiswa dengan program E-BOUT ini dapat maju di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 32 (PIMNAS 32) pada Agustus 2018 mendatang.

” Semoga dari langkah ini program E-BOUT bisa maju di ajang Pimnas 32 mendatang,” harapnya.

Penulis: Antoni Ramli
Editor: Ardhina Trisila Sakti

Sumber dari: http://bangka.tribunnews.com/2019/05/16/peduli-anak-autis-mahasiswa-asal-babel-dan-tim-terapkan-program-e-bout?page=all

Leave a Reply

Your email address will not be published.