Monitoring dan Evaluasi KIP 2023 di UM Malang

Malang (beritajatim.com) – Komisioner Komisi Informasi Pusat RI mendatangi Universitas Negeri Malang (UM) dalam rangka visitasi monitoring dan evaluasi Keterbukaan Informasi Publik (KIP) tahun 2023. Visitasi yang berlangsung pada Rabu (6/12/2023) siang di gedung Rektorat ini dalam rangka mengecek kembali UM sebagai salah satu perguruan tinggi negeri terbaik dalam hal KIP 2023.

Hadir secara langsung Wakil Ketua KIP Pusat RI, Dr. H. Arya Sandhiyudha, S.Sos., M.Sc., dan Komisioner Bidang Kelembagaan KI Pusat RI, Fb. Fx. Handoko Agung Saputro, S.Sos. Keduanya bertemu dengan Rektor UM, Prof Prof. Dr. Hariyono, M.Pd.

Visitasi Monitoring dan Evaluasi KIP 2023 di Universitas Negeri Malang (Foto: Istimewa)

Visitasi Monitoring dan Evaluasi KIP 2023 di Universitas Negeri Malang (Foto: Istimewa)

Wakil Ketua KIP Pusat, menjelaskan bahwa UM mendapat nilai terbaik. UM jika sudah divisitasi berarti sudah menjadi salah satu yang terbaik bukan hanya di tingkat perguruan tinggi negeri, melainkan juga di antara badan publik se Indonesia.

“Di ranah keterbukaan informasi publik ada kategori Kementerian, lembaga negara, lembaga pemerintah provinsi, dan kategori perguruan tinggi negeri, salah satunya yang terbaik ya UM ini. Visitasi ini dalam rangka mengecek kembali UM ini benar yang terbaik atau tidak,” ungkap Dr Arya kepada beritajatim.com.

Menurut Arya, dikatakan terbaik dalam arti semua aspek keterbukaan informasi publik, mulai dari self assessment, kuesioner, presentasi dalam hal inovasi, strategi, dan komitmen untuk keterbukaan informasi publik UM sudah melengkapi. Bahkan, self assessment UM sudah sangat lengkap berkaitan dengan standar layanan informasi publik.

“Visitasi ini adalah tahap akhir dari rangkaian monitoring dan evaluasi badan keterbukaan informasi publik. Pertama dilakukan isian dulu, ditanya tentang deskripsi, kelengkapan dokumen, ada tidaknya satu indikator. Setelah selesai, dipanggil untuk presentasi, masuk presentasi saja sebenarnya sudah menjadi yang terbaik dari yang baik,” ungkapnya.

Komposisi juri terdiri atas komisioner KIP dan 2 dari pakar. Diantara yang terbaik itu kemudian ada yang dipilih untuk visitasi.

Komisioner Komisi Informasi Pusat RI datang untuk visitasi di UM (Foto: Istimewa)


“Jika sudah di visitasi begini, UM berarti akan dapat, nanti tinggal perangkingan saja. Tahun lalu juga UM sudah informatif. Ada beberapa kategori, informatif, menuju informatif, cukup informati, kurang informatif, dan tidak informatif. Di Malang yang informatif, ada UM dan juga Universitas Brawijaya,” jelas Arya.

Pihaknya berharap ke depan UM bisa semakin bagus dan dapat dicontoh oleh lembaga lain. Diharapkan juga, kualitas KIP dapat meningkatkan kualitas riset karena jika mahasiswa langsung mencari sumbernya ke pemerintahan dan informasi publik lain maka itu termasuk sumber primer.

Ia berharap kualitas penelitian UM bisa lebih bagus. Bahkan menurutnya, kementerian dan provinsi yang bersinggungan dengan UM perlu mengapresiasi keterbukaan ini.

“Jadi bukan hanya sekedar prestasi, melainkan lingkungan yang lebih luas harus memberi apresiasi. Apresiasilah dosen yang terlibat di PPID. Apalagi, keterbukaan ini banyak manfaatnya, bisa berpengaruh pada kualitas riset, transparansi pengelolaan kampus, dan kualitas mahasiswa,” ungkapnya menutup.

Sementara itu, Prof Hariyono berharap dengan visitasi ini UM bisa terus mempertahankan dan meningkatkan layanan untuk KIP. Pihaknya berharap keterbukaan informasi publik yang dilakukan UM bukan cukup teknis dan administratif, melainkan juga pada taraf mindset warga UM.

“Prestasi kita tahun lalu UM bersama IPB menjadi yang terbaik untuk kategori perguruan tinggi. Mudah mudah kita bisa pertahankan dan bisa meningkatkan. Ciri masyarakat informatif itu segala informasi harus terbuka sekaligus bisa dipertanggungjawabkan,” ungkap Rektor. (Dan/Aje)

Sumber|https://beritajatim.com/pendidikan-kesehatan/monitoring-dan-evaluasi-kip-2023-di-um-malang/