Miris! Begini Kondisi Pendidikan di Boven Digoel, Papua

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Nyoman Riwayat Anggriawan SPd adalah lulusan terbaik pada program PPG Prajabatan Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T) Pendidikan Guru SD pada wisuda ke 91 Malang (UM)’>Universitas Negeri Malang (UM), Sabtu (24/2/2018).

“Setelah wisuda, saya menunggu pembukaan lowongan Guru Garis Depan (GGD),” jelas Nyoman kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (23/2/2018).

Saat ikut SM3T, dia mendapat tugas di SDN Terek di Boven Digoel, Papua periode 2015-2016.

Dia dikontrak selama setahun.

“Selama mengajar di sana, saya merasakan ketersediaan guru sangat diperlukan.”

“Ada gedung dan siswa, namun tenaga guru kurang,” paparnya.

Dia melihat siswanya semangat, namun gurunya banyak yang tidak hadir.

Dari 13 guru saat itu, hanya dua sampai tiga guru yang hadir.

“Saya harus merangkap mengajar tiga sampai empat kelas setiap harinya,” kenangnya.

Guru SDN banyak yang menetap di kota.

Sehingga untuk kembali agak susah.

Dari Kota Tanah Merah ke Boven Digoel butuh waktu empat jam.

“Kalau musim hujan, jalannya setengah mati,” kata cowok kelahiran Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

Kondisi di sana sangat jauh dari Pulau Jawa.

Sehari-harinya dia dan dua rekannya tinggal di rumah Kepala SMPN Persiapan Terek, Bambang.

Sebab dua rekannya mengajar di SMPN Persiapan Terek.

Selama di sana, fokusnya adalah mengajari baca, tulis, dan hitung.

Sebab, hanya sedikit siswa yang bisa baca tulis dan hitung.

“Dari tugas di sana, saya belajar mandiri, ikhlas menjalani tugas, dan sabar menghadapi kondisi,” paparnya.

Sumber dari : http://suryamalang.tribunnews.com/2018/02/23/miris-begini-kondisi-pendidikan-di-boven-digoel-papua?page=all

Leave a Reply

Your email address will not be published.