Minat Jadi Dokter Merosot – Radar Malang Online

MALANG KOTA – Sebanyak 91.787 pendaftar diperkirakan gagal masuk kampus negeri lewat jalur seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBM PTN).

Hasil seleksi yang diumumkan hari ini (9/7) juga mengungkap adanya pergeseran minat jurusan. Jurusan kedokteran yang sudah bertahun-tahun menjadi favorit misalnya, kini peminatnya berkurang. Dengan kata lain, jumlah peminat menjadi dokter merosot.

Dua Komisioner KPU Kota Malang Terpental - Radar Malang Online

Pada 2018 lalu, jumlah pendaftar di jurusan kedokteran di Universitas Brawijaya (UB) mencapai 4.085 orang yang memperebutkan 100 kursi. Sementara tahun ini merosot menjadi 1.468 pendaftar. Dengan demikian, jumlah peminatnya berkurang 2.617 pendaftar.

Sementara jurusan yang peminatnya naik adalah ilmu hukum, agroteknologi, dan peternakan (selengkapnya baca grafis).

Wakil Rektor (Warek) I UB Prof Dr drh Aulanni’am DES membenarkan bahwa prodi ilmu hukum di SBM PTN 2019  menjadi prodi pilihan terfavorit.

”Jurusan hukum memang lagi melejit dan menjadi pilihan para pendaftar. Jumlahnya ya mencapai 2.584 orang,” ujar Aulanni’am kemarin (8/7).

Pada SBM PTN 2019 ini, kuota ilmu hukum 267 kursi, ketiga terbesar setelah jurusan peternakan dan agroekoteknologi.

Jadi, di SBM PTN kali ini pendaftar yang bisa masuk prodi hukum harus bersaing dengan sembilan pendaftar lainnya.

Berdasarkan data Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) tahun lalu, jurusan hukum di UB ini diminati 4.994 pendaftar. Mengalahkan fakultas kedokteran yang peminatnya berjumlah 4.085 pendaftar.

”Kalau dari jurusan sains teknologi (saintek), yang masuk top 5 ada agroekoteknologi. Jurusan ini masuk ke fakultas pertanian,” katanya.

Di UM, Manajemen Jadi Primadona

Sementara di Universitas Negeri Malang (UM), jurusan yang sempat menurun kastanya adalah akuntansi.

Ketua SBM PTN UM Dr Agus Hermawan menyatakan, kali ini jurusan yang difavoritkan adalah manajemen.

”Tahun ini (2019), ada sekitar 1.727 pendaftar untuk jurusan manajemen. Tapi, kuotanya mencapai 144 kursi,” kata Agus.

Dengan demikian, satu pendaftar harus bersaing dengan 11 pendaftar lainnya agar bisa masuk jurusan manajemen.

”Selain manajemen, pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) juga menjadi jurusan favorit tahun ini,” kata pria yang juga menjabat Wakil Dekan (Wadek) I Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UM tersebut.

Terkait jumlah pendaftar SBM PTN secara umum yang menurun, Agus menyatakan, hal itu imbas aturan di SBM PTN. Yakni, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI mencoret nama pendaftar SBM PTN yang sudah diterima di jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN). ”Makanya begitu pendaftaran SBM PTN ditutup, jalur mandiri langsung dibuka,” jelas dia.

Sementara itu, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim jurusan kedokteran juga bernasib sama seperti di UB. Peminat di kedokteran UIN Maliki kalah dengan peminat prodi farmasi. Bahkan, jurusan farmasi menduduki top score jurusan terfavorit SBM PTN tahun lalu secara nasional.

Kepala Sub Bagian Akademik UIN Maliki Hilmy mengatakan, SBM PTN 2019 ini jurusan farmasi diminati 1.144 pendaftar. ”Cukup tinggi bila melihat data. Jadi, dari saintek dan soshum, farmasi menjadi nomor satu,” jelas dia.

Sementara kedokteran sendiri hanya diminati 1.114 pendaftar. Padahal, kuota di jurusan farmasi tergolong kecil. ”Kuota farmasi hanya 66 saja,” kata dia. Untuk diterima di jurusan farmasi, pendaftar harus bersaing dengan 17 peminat lainnya.

Sedangkan pada SBM PTN 2019 ini ada 101.890 pendaftar. Sementara kuota yang diperebutkan di tiga PTN tersebut hanya 10.103 kursi. Rinciannya, kuota UB ada 5.642 kursi, UM sekitar 3.383 kursi, dan UIN Maliki 1.078 kursi.

Pewarta : Sandra Desi
Copy Editor : Dwi Amalia
Penyunting : Mahmudan

Sumber dari: https://radarmalang.jawapos.com/minat-jadi-dokter-merosot-radar-malang-online/

Leave a Reply

Your email address will not be published.