Marisa Haque Jadi Narasumber Seminar ‘Wanita Hebat, Indonesia Kuat’ di Universitas Negeri Malang

 

SURYAMALANG.COM, MALANG – Seminar nasional memperingati HUT Dharma Wanita Persatuan Universitas Negeri Malang (UM) ke-23 dan Hari Ibu ke-94 Tahun 2022 mengangkat tema ‘Wanita Hebat, Indonesia Kuat’.

Sebagai narasumber adalah Dr Hj Marisa Haque Fawzi SH MHum dan Widayati Sutiaji SSos MM. Acara dipandu oleh Wakil Rektor II UM Prof Dr Puji Handayani.

Marisa Haque Fawzi, artis dan dosen di Indonesia Banking School (IBS) Jakarta ini mengatakan ibu adalah madrasah pertama dan utama keluarga.

“Ibu pemulung segala ilmu di keluarganya, jadi istri dan teman suami serta jadi dirinya sendiri. Semua saya lakukan learning by doing,” kata artis tahun 80 an yang dikenal dengan sebutan Icha ini.

Ia menceritakan, dua anak perempuannya sangat dekat dengan suaminya, Ikang Fawzi, karena sama-sama suka menyanyi.

“Saya jadi nenek sihir. Suami jadi peri baik hati sehingga saling melengkapi,” katanya dengan nada bercanda.

Pernikahannya dengan Ikang Fawzi sudah bertahan 36 tahun.

Meski begitu, ia tak menampik kadang juga bertengkar.

“Gantian saja yang ngalah. Bagaimanapun, suami adalah imam di rumah,” jawabnya.

Sedangkan tujuan adanya parenting adalah membantu memaksimalkan perkembangan dan pertumbuhan anak.

Hal ini akan membantu meningkatkan dan memaksimalkan tumbuh kembang anak. Model toxic parenting harus dihindari agar tidak melukai fisik dan rasa pada anak. Apa yang dilakukan anak harus dihargai agar ia juga menghargai orangtuanya.

Istri Wali Kota Malang, Widayati mengatakan, dalam kontruksi masyarakat sosial di Indonesia menjunjung tingi patriaki.

Di mana laki-laki dominan dari perempuan. “Dalam kesehariannya dianggap lumrah. Bahkan banyak perempuan rela meninggalkan pekerjaan untuk rumah tangga sebagai bagian dari tugas istri,” kata Widayati.

Sehingga perempuan kehilangan potensi ekonominya.

“Pengalaman saya, menjadi perempuan harus kuat, mandiri. Saya merasakan itu,” jelasnya.

Ini juga bisa membantu keluarga. Adanya KDRT termasuk di Malang juga karena ketidakberdayaan ekonomi.

“Mau mengajukan perceraian juga memikirkan bagaimana menghidupi anak-anak karena tidak berdikari,” kata dia.

Juga harus dipikirkan bagaimana jika pencari kerja utama sakit atau meninggal dunia. Pasti ibu harus bergerak agar kehidupan terus bergerak.

Anak-anak harus tetap bersekolah dan bekerja kelak. Survei yang ia lakukan, banyak perempuan tidak bisa keluar rumah karena rasa cemburu suami besar. Umumnya itu berada di wilayah kota pinggiran.

Yang penting lagi adalah jangan sampai suami curhat pada teman sekantor yang lawan jenis karena rawan perselingkuhan. Maka jika suami curhat harus didengarkan sebagai pendamping suami.

“Jangan sampai curhat ke yang lain,” tambahnya.

Kegiatan ini diikuti berbagai Dharma Wanita pada PTN-PTN di Kota Malang. Selain itu juga dimeriahkan lomba fashion show busana daerah oleh dosen dan tenaga kependidikan di UM.

Sumber|https://suryamalang.tribunnews.com/2022/12/15/marisa-haque-jadi-narasumber-seminar-wanita-hebat-indonesia-kuat-di-universitas-negeri-malang?page=all.