Mandiri UM Pakai Hasil UTBK, UB Gelar Tes Lagi

Rebutan Jalur Terakhir Kuliah di PTN

06-07-2019 / 22:35 WIB

MALANG-Jalur seleksi mandiri jadi kesempatan terakhir calon mahasiswa baru (maba) adu nasib kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN). Namun calon maba harus betul-betul asah otak, prestasi dan siapkan sumbangan pendidikan yang jumlahnya tak sedikit.

Ilustrasi

Universitas Negeri Malang (UM) membuka jalur seleksi mandiri sejak 26 Juni lalu dan akan berakhir pada 12 Juli mendatang. Terdapat dua jalur yang bisa dilalui peserta pada seleksi mandiri di UM. Yakni berdasarkan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) SBMPTN sebelumnya dan berdasarkan hasil Tes Mandiri Berbasis Komputer (TMBK).

Jadi nantinya calon maba bisa memilih menggunakan nilai hasil UTBK yang sebelumnya dilakukan bersama LTMPT atau mengikuti TMBK yang diselenggarakan UM. Namun pendaftar juga bisa mengikuti kedua jalur sekaligus.

“Peserta bisa ikut kedua jalur sekaligus, nanti bisa dipilih mana hasil yang paling sesuai dengan prodi yang diinginkan,” kata Wakil Rektor I UM Prof. Dr. Eko Budi Soetjipto, M. Ed, M.Si.

Tes TMBK rencananya digelar selama tiga hari mulai 16-18 Juli. TMBK yang dilaksanakan UM tidak menyediakan jalur campuran dan hanya terdiri dari Saintek dan Soshum. Namun demikian, pendaftar bisa saja mengambil tes berlawanan dari tes UTBK yang sudah dilakukan sebelumnya jika menginginkan prodi berbeda.

“Kalau UTBK dulu sudah ngambil Saintek, nanti TMBK bisa pilih Soshum biar bisa memilih prodi yang sesuai dengan keinginannya,” ungkap Ketua Pelaksana Jalur Mandiri UM, Dr. Adi Atmoko, M.Si.

UM menyediakan kuota 30 persen dari keseluruhan kuota penerimaan mahasiswa baru tahun ini. Tujuan jalur mandiri yakni subsidi silang bagi mahasiswa mampu terhadap mahasiswa kurang mampu. “Kuotanya sekarang 30 persen ya sekitar 2000-an,” lanjutnya.

Peserta jalur mandiri UM diharuskan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 200 ribu untuk masing-masing kategori. Selain itu, UM juga sudah merilis rincian biaya kuliah untuk jalur mandiri untuk 79 prodi yang bisa diakses pada laman resmi UM.

Biaya pendidikan terendah ada pada Prodi Perpustakaan dengan Uang Kuliah Semester (UKS) Rp 5,4 juta. Sedangkan Sumbangan Pengembangan Sarana Akademik (SPSA) sebesar Rp. 7,5 juta. Sementara biaya tertinggi terdapat pada delapan prodi. Salah satu di antaranya S1 Akuntansi dengan UKS Rp 6,96 juta dan SPSA sebesar Rp 25 juta.

Seperti diberitakan Malang Post sebelumnya, di Universitas Brawijaya (UB) Sumbangan Pengembangan Fasilitas Pendidikan (SPFP) mulai dari Rp 14 juta, Rp 53 juta hingga Rp 130 juta.

Berbeda dengan UM, pada jalur mandiri UB justru tidak menggunakan nilai UTBK. “UB tidak memakai skor UTBK dan melaksanakan ujian sendiri. Sudah banyak tipe soal yang disiapkan tim dari UB untuk tes seleksi mandiri, jadi tidak mungkin bocor,” terang Wakil Rektor I UB Dr. Aulani’am, DVN, DES.

Jalur tes mandiri UB terdiri dari tiga jenis kelompok ujian. Yakni Soshum, Saintek dan Campuran. Untuk kelompok ujian tunggal, calon maba harus membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 500 ribu. Sedangkan biaya  pendaftaran kelompok ujian Campuran sebesar Rp 750 ribu.

Pada jalur SBMPTN sebelumnya, UB hanya menggunakan hasil tes UTBK tanpa menetapkan kriteria lain. Namun, pada jalur mandiri kali ini menerapkan kriteria lainnya. Yakni portofolio bagi peserta yang harus melampirkan sejumlah sertifikat dan juga jalur prestasi.

“Karena SBMPTN UB murni dari hasil UTBK, untuk jalur mandiri ditambahkan portofolio tambahan, dan ada jalur prestasi juga,” sambungnya.

Pada jalur prestasi tersebut, pendaftar bisa melampirkan setidaknya tiga sertifikat prestasi baik tinggakt regional, nasional maupun internasional. Selain itu pendaftar yang merupakan seorang Hafidz Quran juga bisa melampirkan sertifikat hafalannya untuk jalur prestasi mandiri di UB.

Pelaksanaan tes tulis seleksi mandiri UB dijadwalkan pada 15 Juli. Untuk hasilnya akan diumumkan pada 20 Juli. Selanjutnya, UB juga mengumpulkan pemberkasan secara online pada 21- 26 Juli mendatang.

Untuk jalur mandiri kali ini, UB menetapkan kuota 30 persen dari jumlah total mahasiswa baru yang diterima sebanyak 13.215 orang. Pendaftaran seleksi jalur mandiri secara online sejak 24 Juni lalu, dan akan ditutup pada 10 Juli mendatang.

Sementara itu, seleksi mandiri Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang kali ini menyediakan dua jalur. Yakni jalur tes tulis dan jalur prestasi. Pada jalur prestasi, terdiri dari prestasi akademik dan non akademik. Untuk non akademik, terdiri dari seni, olahraga, dan tahfidz Alquran. Pendaftaran jalur mandiri telah dibuka sejak 6 Mei, dan akan ditutup pada 15 Juli mendatang.

“Untuk mandiri ini ada beberapa jalur. Pertama jalur ujian tulis, dan jalur prestasi yakni ademik, seni, olah raga & tahfidz Alquran,” kata Kabag Akademik Hilmy, SH.

Sesuai jadwal, tes akan dilaksanakan pada 23 Juli. Rangkaian tes berupa tes kemampuan dasar (TKD), Tes Kemampuan Bidang (TKB) IPA atau IPS, serta tes baca tulis Alquran. Untuk porsi jalur akademik maupun jalur prestasi kuotanya akan disesuaikan pertimbangan usai pelaksanaan tes pada 23 Juli mendatang.(mg3/van)

Sumber dari: https://www.malangpostonline.com/read/19486/rebutan-jalur-terakhir-kuliah-di-ptn

Leave a Reply

Your email address will not be published.