MALANG FLOWER CARNIVAL , KINI DIKENAL NASIONAL

malang post, 5 september 2016

malang post, 5 september 2016

Malang post, 5 september 2016

MALANG FLOWER CARNIVAL , KINI DIKENAL NASIONAL

Agus Sunandar Mengaku Lega

MALANG- Hujan yang mengguyur Kota Malang saat pelaksanaan Malang Flower Carnival (MFC) kemarin cukup membuat sang penggagas, Agus Sunandar pierasakan tegang dan cemas yang luar biasa. Namun, semua perasaan itu perlahan mereda ketika langit perlahan mulai cerah.

“Kekhawatiran saya menjadi kenyataan. Tadi dheg-dhegannya luar biasa. Berdoa terus supaya hujannya reda, tapi Alhamdulillah pelan-pelan mereda, hadiahnya langit jadi cerah. Peserta juga masih semangat dan sesuai ekspektasi,” ujar dosen Tata Busana Universitas Negeri Malang (UM) tersebut.

Agus menjelaskan, jumlah peserta yang mengikuti MFC tahun ini juga sesuai dengan harapan panitia. Warga kecamatan Sukun itu mengatakan, pendaftar semakin membeludak ketika mendekati hari H, hingga peserta mencapai 200 orang.

“Kemarin waktu ngobrol dengan Malang Post, hari Selasa (30/8) jumlah pesertanya masih 117. Pas dekat hari H, kira-kira dua hari sebelum lah, pendaftar membeludak. Itu yang buat kita kewalahan,” katanya.

Ini menjadi evaluasi bagi kepanitiaan. Pelaksanaan MFC mendatang,rencananya, peserta akan melalui tahap seleksi, mengingat antusiasme masyarakat terhadap MFC sangat besar. Bermula dari event lokal, kini gaung MFC sudah terkenal hingga kancah nasional.

Agus menyebutkan, tidak sedikit peserta yang datang dari luar wilayah Pulau Jawa, seperti Temate, Kalimantan dan Bali. Tentunya,dengan keunikan kostum yang mereka bawakan dan kelihaian melenggang sepanj ang j alan.

Pria yang akan berangkat ke Paris dan Los Angeles itu mengatakan, pelaksanaan MFC tahun ini mengkombinasikan antara Kota Malang, yang identik dengan bunga dengan keberagaman budaya yang ada di penjuru Indonesia.

Mengusung tema Archipelago in Culture Festival, Agus menegaskan pelaksanaan MFC kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. “Peserta bebas mengkreasi-
kan kostum mereka, asal tetap ada komponen bunga sebanyak 20 person, sebagai ciri khas Kota Malang,” katanya.

Meski telah mendapat imbauan demikian, Agus masih melihat ada beberapa kostum yang tidak sesuai dengan persyaratan. Terutama, dari kalangan katagori A. “Tapi kalau dari katagori B, sudah semuanya sesuai dengan persyaratan kita,” jelasnya.

Tak ingin berhenti sampai di ranah nasional, Agus berencana menjadikan MFC sebagai destinasi intemasional tahun depan. la berharap tahun depan dapat men-
gundang dan mengajak pihak luar negeri untuk bergabung ke Indonesia, dan menjadi salah satu peserta.

“Tahun depan coba undang peserta dari luar negeri. Kementerian Pariwisata sudah support sekali dan memang arahnya ke sana. Kami tidak hanya ke luar negeri saja, tapi yang dari luar juga masuk ke sini,” urainya.

Agus mengatakan, kesempatan bertandang ke luar negeri mengikuti parade budaya ia manfaatkan untuk promosi dan memperkenalkan event tersebut, ke para kompetitor lain selama parade budaya di tingkat intemasional berlangsung.(nia/mar)

Leave a Reply

Your email address will not be published.