Mahasiswa UM Bikin Deterjen Perontok Noda Membandel dari Daun Sengon

 

SURYAMALANG.COM-MALANG- Lima mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) membuat deterjen dari daun sengon.  Mereka memberi nama produk mereka Sieka Deterjen.

Kelebihan deterjen ini mampu merontokan noda membandel. Adapun lima mahasiswa itu adalah Grace Triana Kristianty, Lalu Kuntum Kinanthi Putri, Meisya Wandreina.

Ketiganya adalah mahasiswa S1 Ekonomi Pembangunan, serta Devi Mariya Sulfa, mahasiswa S1 Pendidikan Biologi dan Andiani Salsa Sabrina, mahasiswa S1 Sastra Inggris. 

Arti Sieka dari sika yang dalam bahasa Maluku adalah sengon. Sedang e dalam Sieka adalah abjad a,b, c, d, e yang artinya lima orang dan diambil abjab terakhir e di tengah tulisan Sieka. 

“Biasanya daun sengon hanya untuk pakan ternak. Sedang kayunya dijual. Tapi kami ingin meningkatkan nilai ekonomis daun sengon jika dipakai untuk deterjen ini,” jelas Grace pada suryamalang.com di lab biologi, Senin (26/9/2022).

Mereka membeli daun sengon pada pemilik tanaman sengon di Kabupaten Tulungagung sebagai kerjasama. Daunnya kemudian dikeringkan dan dihaluskan.

“Dalam penerapannya, kami memasukkan enzim protease dimana berfungsi untuk merontokkan noda membandel pada pakaian yang kena noda darah, keringat dan lemak,” jelasnya.

Dikatakan, ide awal pembuatannya produk ini adalah bagaimana membuat deterjen yang ramah lingkungan.

“Awalnya terinspirasi lautan busa di Jakarta. Saya ajak teman-teman bikin deterjen namun belum tahu akan pakai apa. Akhirnya setelah membaca jurnal, akhirnya memanfaatkan daun pohon sengon,” kata dia.

Mereka akhirnya mengekslorasi lagi jurnal-jurnal untuk bahan pendukung lainnya. Dikatakan dalam daun sengon mengandung 15,04 persen kandungan saponin yang mampu menghasilkan busa dan menjadi bahan dasar deterjen itu sendiri. Tanaman sengon adalah  tanaman yang cepat tumbuh.

Dibandingkan deterjen lain, keunggulan Sieka adalah tidak mengandung zat yang berbahaya bagi lingkungan.

Produknya dibuat dalam dua kemasan yaitu dalam botol cair 450 mili dan bentuk bantal kecil yang berisi 30 biji.

Dalam satu biji bisa dipakai untuk 2 hingga 3 kg pakaian kotor. Saat ini produknya dipasarkan lewat markerplace dan dititipkan pada tiga swalayan di Malang raya.

“Ke depan kami punya rencana jangka pendek kami yaitu ingin meningkatkan produksi skala besar agar bisa diproduksi secara massal. Kami akan mengurus berbagai perizinan seperti BPOM, halal, SNI dan legalitas lainnya,” kata dia. Untuk jangka menengah, mereka akan mendiversifikasikan produk ini menjadi sabun pembersih lantai dan cuci piring.

“Sekarang kami masih produksi skala lab karena alatnya hanya sekali produksi 1-3 liter saja. Untuk segmen produknya buat masyarakat atau komunitas yang punya ketertarikan pada green life style. Mereka juga menyosialisasikan pada ke kelompok PKK, komunitas pecinta lingkungan yang menyambut baik.

sumber|https://suryamalang.tribunnews.com/2022/09/26/mahasiswa-um-bikin-deterjen-perontok-noda-membandel-dari-daun-sengon.