Mahasiswa Baru PTN Turun Drastis

MALANG KOTA – Mahasiswa baru perguruan tinggi negeri di Kota Malang hampir dipastikan tidak sebanyak tahun lalu. Tanda-tanda itu terlihat dari jumlah pendaftar melalui seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) menurun. Pendaftaran sudah ditutup sejak Selasa (19/2).

Di Universitas Brawijaya (UB) misalnya. Tahun lalu, ada 59.072 pendaftar, kini menurun hingga sekitar 26,5 persen atau mencapai 43.257 pendaftar.

Sementara di mega kampus lainnya, seperti Universitas Negeri Malang (UM) juga terjadi penurunan. Misal tahun lalu mencapai 27.159 pendaftar, kini tinggal 16.009 pendaftar. Turunnya para pendaftar ini, diakui kedua kampus gara-gara aturan SNM PTN yang berubah.

”Penurunannya merata, ya dari segi aturan pasti menurun. Tahun 2018 itu yang berhak mendaftar SNM PTN itu 50 persen siswa terbaik dari sekolah akreditasi A dan selanjutnya. Sedangkan tahun 2019 hanya 40 persen untuk sekolah akreditasi A,” terang Kepala Bagian Kerjasama dan Humas UB Dra Aminarti Siti Wahyuni kemarin.

Sebenarnya, aturan SNM PTN tidak sekali dua kali berubah. Di tahun 2017, pemberlakuan pendaftar SNM PTN sesuai akreditasi sekolah memang sudah diterapkan.

Selama dua tahun terakhir, dari 2017 dan 2018, untuk siswa yang berasal dari sekolah terakreditasi A hanya diberi porsi 50 persen dari total siswa kelas XII yang berhak mendaftar. Untuk sekolah akreditasi B 30 persen dan akreditasi C mencapai 10 persen.

”Lalu diturunkan lagi, dari akreditasi A semula 50, kini 40 persen, sekolah akreditasi B mencapai 25 persen dan akreditasi C mencapai 10 persen,” tambahnya.

Otomatis, persaingan pendaftarannya juga semakin meningkat. Dampaknya mempengaruhi verifikasi online SNM PTN yang beberapa kali error hingga diberi waktu perpanjangan dua kali.

Penurunan ini juga didukung adanya Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) yang lebih dulu membuka jalur mandiri. Seperti Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada.

Ini disampaikan Wakil Rektor I UB Prof Dr drh Aulanni’am DES. Dia mengakui peminat SNM PTN tahun ini menurun. ”Karena ada beberapa PTN-BH yang sudah melakukan seleksi terlebih dahulu, tapi ya sepertinya kalau SBM PTN kami belum bisa prediksi seperti apa nanti, tapi peminat UB masih tetap sangat tinggi,” ujarnya.

Namun dari segi prodi, memang ada perubahan banyak di jalur SNM PTN. Tahun lalu saja, untuk UB prodi yang paling diminati adalah akuntansi dengan jumlah 2.387 peserta. Tahun ini, justru akuntansi harus puas di posisi kedelapan. Posisi pertama, diraih prodi agroteknologi yang mencapai 1.830 peminat. Sementara, daya tampung yang disediakan hanya 234 kursi.

Di posisi kedua, pendidikan dokter justru naik dengan peminat berjumlah 1.704 pendaftar. Padahal, daya tampung yang disediakan 74 kursi.

Prodi terketat tahun ini, prodi farmasi dan gizi kesehatan. Masing-masing hanya menyediakan daya tampung 36 kursi. Sementara, pendaftar dari dua prodi tersebut mencapai ribuan. Untuk farmasi, mencapai 1.487 dan gizi kesehatan 1.193 peminat.

Untuk UM misalnya, sempat dijelaskan oleh Wakil Rektor I UM Dr H. Budi Eko Soetjipto MEd MSi. Tahun lalu saja ada pendidikan bahasa Inggris di posisi pertama. ”Dengan daya tampung keseluruhan 120 calon mahasiswa, peminat SNM PTN sejumlah 811 yang diterima hanya 26 mahasiswa dengan persentase 5,12 persen,” ungkap Budi Eko.

Peringkat kedua yakni pendidikan bahasa, sastra Indonesia, dan daerah dengan total daya tampung keseluruhan 120 calon mahasiswa. Jumlah peminat mencapai 635, sementara daya tamping untuk SNM PTN hanya 36 kursi.

Sementara, dari grafik pergerakan pendaftar SNM PTN, jurusan manajemen mencapai 1.638 orang. Baik pemilih UM sebagai kampus pertama maupun kedua. Lalu, di posisi kedua, ada pendidikan guru sekolah dasar mencapai 1.335 pendaftar. Pergerakan prodi ini masih permulaan. Kepastian prodi dan jumlah camaba yang dipastikan lolos SNM PTN baru bisa diperoleh 26 Maret mendatang.

Sumber dari: https://radarmalang.id/mahasiswa-baru-ptn-turun-drastis/

Leave a Reply

Your email address will not be published.