Kuota Menurun, PTN Siapkan Alternatif Bidikmisi

Kuota Menurun, PTN Siapkan Alternatif Bidikmisi

Published on Sunday, 22 July 2018 20:10

MALANG – Kuota bidikmisi di tiga perguruan tinggi negeri (PTN) makin berkurang dari tahun lalu. Akibatnya, persaingan mendapat beasiswa prestasi untuk yang tidak mampu ini juga makin ketat.

“Kami kualahan menyeleksi pendaftar bidikmisi, sebab dengan kuota yang masih sedikit sudah dipastikan banyak yang tak dapat menerima,” ujar Wakil Rektor 1 UM, Prof Budi Eko Med MSi kepada Malang Post, kemarin.

Pada pendaftaran jalur SNMPTN tahun ini, peserta yang mendaftar bidikmisi mencapai 900 orang. Sementara kuota bidikmisi di jalur tersebut hanya tersedia bagi 460 mahasiswa saja. Sehingga, saat proses registrasi di UM tak hanya menerapkan verifikasi berkas, namun juga wawancara terhadap camaba.

“Untuk mandiri, UM menerima bidikmisi bagi 780 mahasiswa. Tentu dilakukan instrument visitasi agar penerima bidikmisi tepat sasaran. Namun, kami masih memberi kebijakan bagi yang tidak diterima dapat mengajukan keringanan UKT,” tandas Budi.

Keringanan biaya yang bisa didapatkan mahasiswa UM selain bidikmisi adalah beasiswa prestasi kepada 150 mahasiswa dengan seleksi ketat berdasarkan sertifikat prestasi yang dimilikinya.

Bahkan, tim survey khusus juga digerakkan dari mahasiswa untuk melakukan visitasi kepada penerima beasiswa. Diakui, dengan adanya tim ini dan proses seleksi yang ketat, sehingga jumlah penerima yang dianggap tidak sesuai kategori terbilang sedikit.

“Ada 800 peminat beasiswa prestasi ini, sedangkan bantuan keringanan bebas SPPA kuotanya hanya 150 mahasiswa. Sehingga dilakukan seleksi yang ketat, dilihat dari kredibilitasnya, termasuk dalam hal prestasi internasional dan nasional yang menjadi prioritas,” tutur Wakil Rektor 3 UM, Dr Syamsul Hadi MPd Med melengkapi.

Tak jauh berbeda dengan UM, 400 mahasiswa UB juga tengah menunggu proses persetujuan bidikmisi secara offline. Dengan jumlah mahasiswa UB yang mencapai 11.075, kuota bidikmisi 960 mahasiswa kemudian akan ditambahkan dari Belmawa total sekitar 1200 mahasiswa. Meski begitu, pemberian bidikmisi tersebut dilakukan secara bertahap.

“Jadi diawal, UB mendapat bidikmisi bagi 960 mahasiswa, tetapi Belmawa akan menambah kembali bidikmisi sekitar bulan November, biasanya tambahan kuota yang disesuaikan 10% dari jumlah mahasiswa,” tegas Wakil Rektor 3 UB, Prof Dr Ir Arief Prajitno MS.

Arief menambahkan, kuota bidikmisi UB tahun ini turun. Meski begitu, UB menerapkan kebijakan yang sama bagi mahasiswa di jalur mandiri untuk berkesempatan memperoleh bidikmisi. Tak hanya bidikmisi, UB juga menunjang mahasiswa melalui beasiswa peningkatan prestasi akademik (PPA).

“Untuk beasiswa PPA kuotanya mencapai 1.660 yang dibagi pengurusannya di tiga bank. Mahasiswa di jalur mandiri boleh mengajukan bidikmisi, karena kami memahami tidak semua mahasiswa di jalur tersebut golongan menengah keatas,” ungkap Arief.

Sementara itu, UIN Maliki menerapkan sistem bidikmisi pengganti bagi mahasiswa. Sistem ini dapat memberi peluang kepada seluruh mahasiswa yang mengajukan bidikmisi, terlebih jika ada mahasiswa yang gagal dalam mempertahankan indeks prestasi (IP) nya di tiap semester. Bidikmisi pengganti tentu hanya akan diserahkan bagi mahasiswa yang belum diterima dengan kategori angkatan yang sama dengan penerima sebelumnya.

“Ada seleksi alam bagi penerima bidikmisi. Sebab, setiap semester ada pemantauan IP dan verifikasi berkas. Sehingga, terdapat peluang bagi pendaftar yang belum diterima untuk menggantikannya di semester berikutnya,” urai Kabiro AAKK UIN Maliki, Drs H Achmad Heru AH MSi.

UIN Maliki menerima kuota bidikmisi sejumlah 190 yang nantinya akan dibagikan pada beberapa jalur dan disesuaikan dengan jumlah kuota masing-masing prodi. Selain proses pemantauan yang ketat, sebelumnya mahasiswa yang mendaftar bidikmisi akan diverifikasi berkasnya saat registrasi.

“Sampai saat ini, kami mengevaluasi pembagian bidikmisi dan hasilnya penerima bidikmisi telah sesuai, artinya bidikmisi disampaikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan,” tutup Heru. (ita/oci)

Sumber dari: https://malang-post.com/pendidikan/kuota-menurun-ptn-siapkan-alternatif-bidikmisi

Leave a Reply

Your email address will not be published.