Kreasi Hanya 2 Hari, Hayati Kelakuan Anak SD dengan Becermin

Download Jawa Pos Radar Malang 2 Mei 2018 hal 1

Tim Rubita UM, Juara Nasional Ciptakan Media Pembelajaran

Kreasi Hanya 2 Hari, Hayati Kelakuan Anak SD dengan Becermin

BOLPOIN, binder, dan beberapa kertas terlihat berserakan di sekitar Lindawati yang sedang kongko di gazebo antara gedung E1 dan E2 Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Malang (UM) Jumat lain (27/4). Di hadapannya terdapat benda unik berwarna-warni. Benda di depan gadis itu adalah sebuah kubus yang penuh dengan tempelan-tempelan stiker

Ada remo, kecak, rejang, dan lain-lain.

Tim Rubita UM, Juara Nasional Ciptakan Media Pembelajaran , Jawa Pos Radar Malang 2 Mei 2018 hal 1

Tim Rubita UM, Juara Nasional Ciptakan Media Pembelajaran , Jawa Pos Radar Malang 2 Mei 2018 hal 1

Rupanya, benda yang biasa disebut rubik itu baru saja, mengantarkan si gadis dan timnya meraih juara di Pekan Pendidikan dan Kreativitas Generasi Hebat (Pinisih) di Universitas Muhammadiyah Makassar pada28 Maret lalu. Saat ditemui koran ini, mengenakan kerudung berwaena cokelat, gadis yang akrab disapa Linda itu mengaku
masih menunggu Yuliana Dewi Pratiwi, rekan satu timnya.

Dia kemudian menjelaskan nama media pembelajaran yang mereka buat Rubita, atau rubik nusatara. Itulah nama media yang ditawarkan untuk siswa sekolah dasar (SD). Tangan mahasiswi semeter empat ini kemudian menggapai rubita. “Simpel sih idenya. Buat rubik ini aja” kata Linda.

Gadis kelahiran 20 Desember 1997 ini dengan sedikit berhati-hati mulai memutar rubik. Sisi gambar dan tulisan jenis taripun terbelah. Ketika diputar, sisi berganti wama dasar merah jambu. Di atas warna hitam itu juga ada warna-warni pelangi. Terlihat ada beberapa abjad huruf alfabet. Setelah diputar lagi, sungguh tidak sangka-sangka, terdapat nama beberapa alat musik yang ada di nusantara. Misalnya, gambus asal Riau, serangko asal Jambi, kecapi dari Sulawesi Barat, dan sasando dari Nusa Tenggara Timur.

Ada yang unik dalam proses pengerjaaninovasi pembelajaran ini. Yakni, singkatnya waktu. ” Mendadak banget sebenarnya. Kami itu sebenamya nggak niat mengerjakan ini,” ucapnya sambil tertawa kecil.

Gadis 19 tahun ini menjelaskan, pengerjaan rubik ini hanya duahari. Bagaimana bisa? Sebenarnya, dia bersama kedua temannya hanya isengikut lomba tersebut. Karena itulah, contoh bahan rubik dari plastik mika yang dia buat juga asal-asalan. Bahkan bisa dikatakan tidak layak. Apalagi, Linda mengetahui kalau peserta dalam perlombaan bertitel Pinisih ini berasal dari seluruh Indonesia. ’’Kalau nggak salah sampai seratusan pesertanya, tapi nggdctahu
tepatnya berapa,” terang mahasiswi angkatan 2016 itu.

Tiba-tiba, datanglah pemberitahuan dari panitia lewat SMS dan e-mail. Itu undangan bagi timnya. Informasi Iain dalam pemberitahuan itu, media mereka masuk dalam 20 besar yang akan dipresentasikan di Universitas Muhammadiyah Makassar pada 28 Maret.

Pengumuman itu datang tepat seminggu sebelum pelaksanaan presentasi itu. Bahkan saat bercerita kepada koran ini, raut Linda masih tampak panikbila mengingat waktu yang mepet itu.

Linda bersama dua temannya akhirnya. harus tergesa-gesa menyiapkan presentasi di Makassar Mereka juga harus melakukan simulasi. Tak hanya itu, tim ini harus membawa imajinasinya kembali ke masa kanak-kanak silam, membayangkan anakyang masih kesulitan membaca dan bercerita. Linda misalnya, di depan cermin, dia memandang dirinya sendiri sebagai seorang bocah.”lni kan aneh. Kita sudah umur berapa, tapi harus kayak gitu,” kata Linda lalu tertawa lagi.

Tetapi, dia bangga meskipun harus menahan malu ketika berlatih menjadi anak-anak. Sebab, dia dan timnya berhasil berhasil menyisihkan ratusan peserta dan mendapatkan juara pertama dalam kompetisi tingkat nasional itu. (*/d/riq)

Leave a Reply

Your email address will not be published.