Khawatir Corona, Rektor UM Minta Perjalanan Dinas Ke Luar Negeri Ditunda

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Prof Dr AH Rofi’uddin MPd mengeluarkan surat edaran tertanggal 28 Februari 2020 berisi instruksi perjalanan dinas ke luar negeri ditunda dalam batas waktu yang tidak ditentukan.

Hal ini karena meluasnya penyebaran virus Corona atau Covid 19 di beberapa negara.

“Apabila ada rencana keluar negeri maka harus mendapat izin rektor,” jelas rektor dalam surat itu.

Surat edaran ditujukan pada para wakil rektor, dekan, direktur pasca, dosen hingga mahasiswa UM.

SURYAMALANG.COM/Neneng Uswatun Hasanah/Rektor Universitas Negeri Malang (UM), Prof Dr Rofiuddin. 

Tujuannya adalah sebagai upaya pencegahan civitas akademi UM agar terhindar dari virus Corona.

Nabhan C Choiron MA, Research and Development Office of International  Affairs (OIA) UM menyatakan masih belum mengetahui kepastian data civitas akademi UM yang akan keluar negeri sampai tiga bulan mendatang.

“Surat edarannya kan baru saja ada. Kami baru tahu Sabtu (29/2/2020). Jadi masih perlu mendata dulu,” jelas dosen Fakultas Sastra ini.

Ia sendiri rencana Maret 2020 juga ada kegiatan di luar negeri untuk monev.

Namun mungkin juga belum tahu apa bisa berangkat.

Katanya, kalaupun boleh berangkat ke luar negeri, pasti harus ada kajian dulu seperti kemana negaranya oleh rektor.

Namun sebagian besar secara umum ditunda.

Sedang untuk dosen-dosen UM yang tugas belajar ke luar negeri sudah berjalan sebelum ada larangan ini.

Mereka ada yang meneruskan kuliah di negara-negara Eropa. Ada juga yang di kuliah di Jepang.

Kalau yang di Jepang karena ada itu, maka sekolah diliburkan sehingga ada di rumah.

Sementara untuk mahasiswa China di UM masih tetap ada.

Mereka menjalani program pertukaran mahasiswa sejak September 2019.

Mereka akan setahun di Malang. Ia juga memastikan mahasiswa juga tidak mungkin ke luar negeri tanpa pantauan UM.

“Sebab di UM lewat satu pintu. Misalkan ikut lomba-lomba di luar negeri,” jawabnya.

Sementara itu Presiden Jokowi memyampaikan ada dua WNI yang terdeteksi Corona.