Kegelisahan Fenomena Lingkungan Jadi Inspirasi Karya Seni

MALANG KOTA – Ratusan karya sudah ditelurkan olehnya. Terbaru, Ia menciptakan karya yang berangkat dari ekspresi personal.

Artinya, menggali potensi kreatif tanpa campur tangan kepentingan sosial. Seperti halnya kegelisahaan Ponimin tentang fenomena yang terjadi di lingkungan.

KEKAYAAN TRADISI : Prof Dr Ponimin MHum bersama salah satu karya seninya

Salah satu karyanya yang berkesan dan masuk dalam pameran seni kriya intenasional oleh Kemendikbud tahun 2020 yaitu Pertarungan Pasukan Corona dan Cinta.  Karya ini berangkat dari kondisi pandemi tahun 2020. Karyanya itu menggambarkan patung Kresna melawan virus Corona. Perlawanan kresna itu ditunjukkan melalui panah yang bermata padma (bunga) yang bermakna cinta.

“Corona bisa dilawan dengan melalui simbol bunga. Artinya berbagi cinta bukan petaka karena keegoisan manusia. Ini juga sebagai pertarungan diri kita untuk melawan aspek negatif,” tuturnya.

Karya hasil imajinasinya yang lain yaitu Pertempuran Gerombolan Corona dan Garudeya Kamandalu. Karya ini menyajikan unsur budaya lokal dengan fenomena yang terjadi. Menceritakan sosok manusia (kita) sebagai Garudeya Kamandaliu yang membebaskan ibunya, Dewi Winata dari Dewi Kadru dengan segala cara. Garudeya mencari Tirta Amerta (tirta suci-tirta kehidupan) guna menebus ibunya dari siksaan Dewi Kadru.

Menurut Ponimin bahwa Perjuangan Garudeya dalam mencari Tirta amerta suci adalah perjuangan manusia secara bersama untuk melawan gerombolan Corona. Pertempuran Garudeya melawan Pasukan Naga Corona merupakan pertempuran manusia dalam melawan nafsu. “Melalui seni sebagai ekspresi kegelisahaan dan imajinasi pribadi. Melalui seni kita juga punya kontribusi dalam masa kesulitan. Salah satunya melakui pemikiran,”ujarnya. (rof/dik)

Sumber|https://radarmalang.jawapos.com/pendidikan/01/03/2023/kegelisahan-fenomena-lingkungan-jadi-inspirasi-karya-seni/