Jalur Tol Mapan Terancam Bergeser

MALANG KOTA – Jalur tol Malang–Pandaan (Mapan) di seksi VI (Pakis–Cemorokandang) berpotensi berubah. Sebab, di jalur tersebut telah ditemukan benda yang diduga batu bata kuno peninggalan pra-Majapahit.

Jika terbukti benda tersebut adalah cagar budaya, konsekuensinya adalah PT Jasa Marga Pandaan–Malang mengubah jalur. Misalnya jalur dibelokkan sehingga tidak menabrak situs cagar budaya.

General Manager (GM) Teknik PT Jasa Marga Pandaan–Malang M. Jajuli menyatakan, pihaknya sudah menyiapkan skema jika terjadi perubahan jalur. Misalnya harus menggeser 10 meter ke arah timur, tepat di atas sungai.

Jika hal itu terjadi, berarti PT Jasa Marga perlu membangun flyover. ”Bagaimana penanganannya. Sudah kami siapkan alternatifnya,” ujar Jajuli di sela-sela menyaksikan penggalian benda yang diduga batu bata kuno kemarin.

”Tapi kepastiannya, kami masih nunggu konfirmasi dari tim cagar budaya,” tambah pria yang menjabat GM sejak September 2018 itu.

Dia memperkirakan, benda yang diduga situs batu bata kuno itu sepanjang 13 meter ke arah barat daya. Karena itu, mau tidak mau pihaknya kemungkinan akan menggeser jalur tol ke arah timur. ”Kemungkinannya ada tambahan konstruksi. Mungkin juga akan dipasang turap 50–100 meter panjangnya. Sedangkan lebarnya kami geser sekitar 10 meter sudah cukup,” jelas Jajuli.

Tapi jika tidak terbukti sebagai cagar budaya, Jajuli menyatakan, pembangunan tol Mapan sesuai rencana. Yakni, tidak ada perubahan jalur. ”Kami tinjau dan lihat saja dulu. Apakah ini situs cagar budaya atau bukan. Kalaupun harus menerapkan alternatif itu, sudah kami siapkan,” ungkapnya.

Apakah skema penggeseran itu mengganggu pengerjaan proyek tol, dia optimistis tidak. Sejak ditemukan pada 6 Maret lalu, pengerjaan hanya dihentikan di km 37, tepat ditemukannya benda yang diduga situs tersebut.

Sementara itu, arkeolog dari Universitas Negeri Malang (UM) Dwi Cahyono menyatakan, jika benda tersebut adalah situs cagar budaya, berarti diperlukan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) sosial budaya.

Hal itu dibutuhkan untuk melindungi cagar budaya. ”Kajian cagar budaya ndak ditentukan. Tapi, kalau ada permintaan khusus (membuat kajian cagar budaya) ya akan kami lakukan,” ucapnya.

Seperti diberitakan, jalur tol Mapan sepanjang 38 kilometer. Dari Pandaan hingga Malang meliputi lima seksi. Yakni, seksi I (Pandaan–Purwodadi), seksi II (Purwodadi–Lawang), seksi III (Lawang–Karanglo), seksi IV (Karanglo–Pakis), dan seksi V (Pakis–Cemorokandang). Pengerjaan proyek jalur bebas hambatan itu diperkirakan menghabiskan anggaran Rp 5,9 triliun.

Sumber dari: https://radarmalang.id/jalur-tol-mapan-terancam-bergeser/

Leave a Reply

Your email address will not be published.