Ini yang Disampaikan Tiga Balon Rektor UM saat Paparan Visi Misi

 

SURYAMALANG.COM|MALANG- Tiga bakal calon (balon) Rektor Universitas Negeri Malang (UM) periode 2022-2027 telah memaparkan visi misi mereka pada Rabu (21/9/2022) dalam rapat senat akademik universitas.

Setiap balon rektor diberi waktu pemaparan visi misi  selama 15 menit dan tanya jawab 15 menit.  Tiga balon rektor dari internal UM adalah Prof Hariyono MPd (FIS), Prof Hardika MPd dari FIP dan Prof Ir Arif Nur Afandi ST MT MIAEng MIEEE PhD (FT).

“Saya menitikberatkan pada mindset. Seperti anggaran,  kami tak hanya berorientasi pada serapannya berapa, tetapi kita sudah bisa membuat resapan apa. Jangan hanya kita menggali air, tetapi tidak sempat menampung air untuk masuk kembali,” kata mantan WR 1 UM ini pada wartawan usai paparan visi misi.

Maka mindset menghabiskan anggaran harus diubah menjadi mengelola anggaran secara maksimum.

Selain itu perlu menyadarkan pendidik dan tendik yang mencari penghidupan ke UM harus punya tanggung jawab moral untuk menghidupkan UM.

“Dengan status UM sebagai PTNBH, maka ada ruang gerak keleluasaan untuk melakukan aktivitas akademik maupun non akademik,” kata dia.

Di antarnya adalah kemudahan untuk mendirikan prodi-prodi yang dibutuhkan untuk masyarakat.

“Kalau saya terpilih jadi Rektor UM, saya akan membuat sekolah vokasi,” kata dia.

Sedang Arif, Wadek I Fakultas Teknik menyatakan ia sebagai calon rektor menyusun SIARIN. Ini adalah sebuah pilar yang akan mendukung ke dunia internasional.

Topik yang diangkat adalah UM SIARIN Global. SI adalah semakin innovation. Sehingga akan jadi bagian dunia internasional baik riset penelitian dll.

Sedang AR adalah akademik reputasi. Ini menjadi aset penting mengawal UM menjadi bagian dari universitas internasional.

Dampaknya nanti pada international netwroking. Ini akan menempatkan UM pada bagian dari universitas di dunia.

Ditanya tentang pertanyaan sulit yang diterimanya di acara itu, ketika anggota senat menanyakan  bagaimana merubah mindset.

“Bahwa mindset tidak datang seketika. Itu harus dibangun dengan keyakinan. Meski kami beri program selama mindset tidak dibangun, maka tidak akan bisa terbangun. Ini yang sulit. 
Siapapun yang menjadi rektor, kita harus selalu menyampaikan bahwa produktif efektif efisien sangat penting,” kata Arif.

Sebab di luar sana akan berhadapan dengan revolusi industri.

“Saya ingin berperan lebih untuk UM. Saya yakin karena sebagai aktivis di berbagai organisasi internasional,” kata pria berkacamata ini.

Sehingga apa yang didapatkan ingin juga dirasakan UM terutama pada jejaring internasionalnya.

Sedang Prof Hardika menyampaikan UM memiliki tagline pembelajaran yang berbasis pada inovasi. 

“Kita unggul dalam bidang inovasi belajar,” kata dia.

Maka yang harus dikerjakan oleh rektor dan semuanya harus fokus pada aspek learning innovation. Inovasi dibangun melalui pendidikan karakter kreatif.

Karakter ini menjadi tugas masing-masing dosen yang harus tersaji dengan baik melalui mata kuliah masing-masing. 

Dikatakan, mata kuliah apapun, tujuan pembelajaran capaian pembelajaran lulusan sudah memiliki karakter kreatif.

Memang, lanjutnya, UM punya mata kuliah unggulan yakni Manajemen Inovasi. Namun apakah outcome learningnya pada masing-masing mata kuliah sudah tercapai? Yaitu terbentuknya karakter kreatif.

“Orang yang kreatif akan survive atau bertahan dengan kondisi dimanapun. Oleh karena itu UM harus mengarah kesana, yaitu uji kreativitas. Misalkan dalam seleksi mandiri. Kreativitas bisa diajarkan,” kata dia.

Juga perlu adanya kelas digital. Ini disebutnya juga penting. Maka UM harus full dengan teknologi digital, kontennya digital, cara penyampaian digital. Sehingga ruang kelas harus dilengkapi teknologi ini.

sumber|https://suryamalang.tribunnews.com/2022/09/21/ini-yang-disampaikan-tiga-balon-rektor-um-saat-paparan-visi-misi?page=all