Ilmu Kesehatan Masyarakat UM Bahas Peran Gen Z Di Triple Burden Of Disease

SURYAMALANG.COM, MALANG – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan simposium nasional daring membahas ‘Indonesia Dalam Zona Triple Burden of Disease. Generasi Z Taklukkan atau Takluk’, Selasa (25/8/2020).

Kegiatan dibuka oleh Wakil Dekan I FIK UM, Dr M Yunus MKes.

“Semoga lewat simposium ini bisa memberikan kontribusi di bidang kesehatan masyarakat,” kata Yunus.

Pembicarannya antara lain dr Achmad Yurianto, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr Husnul Muarif MM, Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Kota Malang.

Acara dipandu oleh dr Erianto Fanani, dosen IKM UM.

“Kalau dulu yang menonjol di pusat pelayanan kesehatan masyarakat adalah penyakit menular. Tapi era 90-2000 an adalah penyakit non menular,” kata moderator simposium ini.

Kini malah muncul penyakit baru di masa pandemi Covid-19. Sehingga timbul ‘kepanikan’ dunia.

Triple burden of disease adalah penyakit menular, penyakit non menular dan munculnya penyakit-penyakit yang seharusnya sudah berhenti.

Dr Achmad Yurianto memuji simposium ini karena bisa membuat mahasiswa IKM lebih memahami Indonesia dalam menghadapi beban penyakit yang terjadi.

“Penyakit non menular itu sebenarnya bisa dicegah. Sebab ini terkait gaya hidup,” kata Yurianto.

Penyakit seperti hipertensi itu bukan dari keturunan. Pasti ada penyebab sebelum itu.

“Ini jadi tantangan buat adik-adik. Penyakit-penyakit non menular bisa dicegah,” katanya.

Maka di layanan kesehatan dasar adalah melakukan kegiatan promotif preventif,” kata pria kelahiran Malang ini.

Maka peran mahasiswa IKM sebagai generasi Z adalah sebagai agen pelaksana promotif preventif itu.

Beberapa penyakit non menular yang cukup banyak selain hipertensi adalah diabetes, jantung.

“Ini bisa dicegah jika berubah perilakunya,” kata dia.

Dikatakan, program prioritas Kemenkes adalah pengendalian penyakit. Selain oleh diri sendiri juga masyarakat agar hidup sehat.

“Selain menurunkan penyakit menular dan non menular juga meningkatkan kesehatan jiwa,” jelasnya.

Penyakit menular basisnya komunitas. Sedang penyakit non menular basisnya pribadi.

Sementara dr Husnul Maarif membawakan materi ‘Peran Generasi Z Dalam Menghadapi Triple Of Disease Dalam Situasi New Normal Covid-19’.

“Tentang new normal ini harus disamakan persepsinya dulu,” kata Husnul.

Kondisi normal itu November 2019 kebelakang. Sedang masa transisi adalah penyiapan segala kebutuhan dengan protokol kesehatan.

“Di Kota Malang dimulai 19 Maret 2020 saat ada pasien konfirmasi positif pertama. Semua kemudian berubah,” kata Husnul.

Pemkot Malang melakukan beberapa fase termasuk PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) satu putaran.

Jumlah konfirmasi positif menurun saat PSBB. Tapi terjadi penurunan gerak sektor ekonomi. Pada Juli-Agustus 2020 adalah masa puncak dimana konfirmasi positif meningkat.

Total ada 1079. Kematian 85 orang atau 7,8 persen. Melebihi rata-rata di Jatim 6,7 persen. Sedang tingkat kesembuhan di Kota Malang mencapai 68 persen atau dibawah Jatim 78 persen.

Dalam kondisi kenormalan baru kini, tambah Yunus, harus disampaikan bahwa tatanan kehidupan sudah tak biasa lagi. Kini sudah keluar Inpres nomer 6/2020.

Dimana pelanggaran protokol kesehatan bisa dilakukan. Misalkan tidak memakai masker.

Walikota Malang telah mengeluarkan peraturan walikota nomer 30/2020 untuk implementasi inpres. Dimana ada sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan.

Tujuannya agar memakai masker jadi kebiasaan di masyarakat. Untuk mencegah Covid-19, ada tiga hal yang perlu dilakukan yaitu pakai masker, cuci tangan memakai sabun dengan air mengalir dan jaga jarak.

Tentang triple of disease itu, kata Husnul, saat ini masih ada semua.

“Ini harus dihadapi bersama. Bukan hanya mereka yang bergerak di bidang kesehatan. Tapi seluruh masyarakat Indonesia,” kata dia.

Apa yang dilakukan gen Z untuk membantu itu harus didukung.

Sumber dari: https://suryamalang.tribunnews.com/2020/08/26/ilmu-kesehatan-masyarakat-um-bahas-peran-gen-z-di-triple-burden-of-disease?page=all