Hasilkan Rumusan Antiradikalisme dan Internasionalisasi Kampus

Download Memo X 18 Juli 2018

Kota Malang, Memo X Komitmen 11 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jawa Timur untuk menangkal radikalisme di lingkun-gan kampus semakin komprehensif. Upaya mekanisme menangkal dan memberikan pemahaman agar mahasiswa memiliki batas bebas untuk berpendapat dengan tetap menjaga dan mencintai NKRI, telah menjadi pembahasan dan program sebelum pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MABA).

Hasilkan Rumusan Antiradikalisme dan Internasionalisasi Kampus , Memo X 18 Juli 2018

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Pa¬ guyuban Rektor PTN se-Jawa Timur, Drs Moh Hasan MSc, PhD, dalam per-
temuan rutin 3 bulanan Paguyuban Rektor PTN se-Jawa Timur di Aula Graha Rektorat Universltas Negeri Malang (UM), Selasa (17/7/2018). Kesebelas PTN tersebut, diantaranya Universitas Negeri Malang (UM), Universltas Negeri Jember (Unej), Universitas Brawljaya (UB) Malang, UIN Sunan Maliki Malang, UN AIR Surabaya, UNESA, UPN Surabaya, UIN Sunan Amp el Surabaya, ITS Surabaya, Universitas Trunojoyo Madura, dan IAIN Jember.

“Kami telah mendiskusikan dan elaborasi hal tersebut. Hal ini tak dap at dipungkiri, karena targetnya mahasiswa yang notabene bagian generasi muda sebagai agen perubahan. Disisi lain, perguruan tinggi juga memiliki mandat
untuk mencetak generasi yang kritis, berani, berkreasi, kompetitif, dan beretika, namun dalam batas positif. Jadi jangan sampai ketakutan dicap, malah menurunkan mandat. Boleh berpendapat, berani, keras atau radikal, namun jangan sampai kebebasanmereka mengarah ke hal negatif, seperti merusak ideologi Pancasila dan memecahbelah NKRI,” terang Hasan, sekaligus Rektor Unej ini.

Hasilkan Rumusan Antiradikalisme dan Internasionalisasi Kampus , Memo X 18 Juli 2018

Paguyuban PIN Jawa Timur tengah memben-tuk tim yang bertugas bagaimana peran kampus agar tidak terjebak dalam radikalisme, elaborasi banyakhal agar mandat kampus sebagai pengembang ilmu dan teknologi dapat maju
bersama-sama, termasuk program Internasionalisasi kampus. Ditargetkan tim taskforce antiradikalisme akan menginisiasi rumusan langkah-langkah semua kampus PTN di Jawa Timur, saat pertemuan di UNAIR Surabaya,
pada Selasa (31/7/2018).

“Tiap kampus memiliki visi yang sama dalam Internasionalisasi kampus. Diharapkan melalui kebersamaan ini dapat
maju bersama-sama. Bagaimana pola yang bisa dikolaborasikan, bisa saling melengkapi PTN di Jawa Timur. Nantinya bisa pertukaran pelajar dan dosen internasional dan nasional secara bergantian. Sehingga muatan strategisnya, generasi muda antar bangsa dapat menerima, menghargai, dan memahami perbedaan. Ter jadi interaksi positif, saling menguatkan, dan tercipta perdamaian dunia. Karena mereka nantinya juga calon pemimpin dunia,” jelas Hasan, didampingi Rektor UM, Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd.

“Jawa Timur selalu tampil memberikan kontribusi nasional. Seperti 10 tahun yang lalu, yang mencetuskan ide SNMPTN dan SBMPTN itu dari PTN Jawa Timur. Kali ini, kami ingin mena-namkan dan mengembangkan pola yang cocok bagi generasi milenial tentang ideologi Pancas-ila, baik dari segi media, caranya, dan lainnya.
Karena model yang lalu seperti penataran tidak bisa diterima generasi milenial. Jika berhasil, akan kami kontribusikan secara nasional,” papar Rofi, sapaan akrab Rektor UM. (rhd/bru)

Leave a Reply

Your email address will not be published.