Guru Besar Sastra UM: Generasi Milenial = Generasi Stroberi

KOTA MALANG- Generasi stoberi butuh kecakapan literasi digital untuk menghadapi tantangan kehidupan revolusi industri 4.0. Sebutan generasi stoberi merujuk pada generasi millenial yang tidak dapat menghadapi tekanan hidup, manja, penyendiri, arogan dan malas kerja.

Istilah ini menggambarkan keindahan untuk millenial dengan pelindung sebuah wadah kaca teknologi. Wadah kaca akan membuat stoberi jadi buah yang paling apik dan mahal, akan tetapi mudah membusuk saat mendapat perlakuan tekanan sedikit di luar perlindungan wadah kaca.

Prof Dr Djoko Saryono memberikan materi dalam kegiatan literasi yang diadakan Balai Bahasa Jatim di Perpustakaan UM, Selasa (16/4)

Pengibaratan ini disampaikan oleh Guru Besar Sastra Universitas Negeri Malang (UM), Prof. Dr. Djoko Saryono dalam Diseminasi Gerakan Literasi Nasional yang diadakan Balai Bahasa Jawa Timur. Acara yang dihadiri ratusan orang dari kalangan pelajar hingga penggiat literasi tersebut, digelar Selasa (16/4) di Perpustakaan UM.

“Generasi sekarang gampang busuk, gampang depresi, gampang bunuh diri jika ada tekanan sedikit. Terutama pada generasi yang literasi digitalnya minim. Mereka melek teknologi, tapi tidak memahami literasi digital secara gamblang,” ujar pelanggan kafe Pustaka perpustakaan UM ini.

Ia mencontohkan kasus si remeja berinisial A di Pontianak. Akibat literasi yang kurang, mereka terlibat pertikaian di media sosial. Awalnya dari dunia maya, namun emosi dan tekanan generasi stoberi ini sangat lemah hingga terbawa ke dunia nyata.

“Awalnya ya tawuran digital, eh lama-lama tawuran beneran. Ini menunjukkan bahwa generasi masa kini memandang makna teknologi bukan pada arah yang positif. Pemanfaatan media sosial dengan penguasaan literasi yang benar mustinya malah menghasilkan banyak manfaat,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa masa depan sastra dan bahasa kita inginkan sangat bergantung pada perspektif atau sudut pandang kita mau dibawa ke arah positif atau negatif.

“Maknai literasi, bukan hanya membaca dan menulis tanpa melibatkan rasa,” tutup dia.

Sumber dari: https://radarmalang.id/guru-besar-sastra-um-generasi-milenial-generasi-stroberi/

Leave a Reply

Your email address will not be published.