Dua Mahasiswa Universitas Negeri Malang Jadi Atlet Gulat di Asian Games

SURYAMALANG.COM, KLOJEN  – Dua mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) bakal berlaga di Asian Games yang akan diselenggarakan mulai 18 Agustus 2018.

Mereka adalah Mutiara Ayuningtyas dan Lulut Gilang Saputra. Mahasiswa Fakuktas Ilmu Keolahragaan (FIK) ini berlaga di cabang olahraga gulat sebagai atlet Indonesia.

Saat ini mereka menjalani pemusatan pelatihan di GOR Icuk Sugiarto Training Camp di Sukabumi, Jawa Barat. “Dari Jawa Timur ada empat atlet gulat yang ikut. Saya cewek sendirian. Tiga pegulat cowok,” kata Mutia kepada suryamalang.com lewat saluran telepon akhir pekan.

Maka hari-harinya dijalani kini dengan latihan. Sebelumnya lebih banyak ke latihan fisik seperti lari pada pagi hari dan sore latihan di matras dengan sparing partner.

Namun sekarang lebih banyak ke latihan di matras untuk mempertajam teknik gulat. Sebelum pemusatan pelatihan di Sukabumi, ia bersama atlet gulat Indonesia juga latihan di Bulgaria.

surya 6 Agustus 2018

surya 6 Agustus 2018

Namun di negara itu sulit menemukan sparing partner. Sehingga pulang dulu ke Indonesia. “Saya sempat pulang ke Malang,” ujar gadis kelahiran 24 Agustus 1998 ini. Menjadi atlet Indonesia di Asian Games diawali dengan ikut test event pada 2017. Juara 1 nya diikutkan ke Asian Games.

Setelah itu mulai Februari 2018 bergabung di pelatnas. Meski bangga bisa jadi bagian atlet Indonesia, Mutia mengatakan untuk perkuliahannya, ia juga agak keteteran. Terutama untuk ujian praktiknya. “Saya mengulang semua tahun depan,” jelas dia. Sementara untuk kuliah teorinya bisa.

Mutia yang akan duduk di semester V ini menyatakan semester depan memgambil SKS sedikit karena realistis saja dengan waktunya. Pada 19 Agustus 2018, perkuliahan di UM mulai. Sementara ia baru bertanding di Asian Games. Dikatakan dia, aturan di UM juga ketat. Saat ada event atau pemusatan pelatihan, ia mengandalkan dispensasi dari UM.

Mahasiswa Bidik Misi ini menyatakan IP nya agak turun dibanding sebelumnya yang di atas 3. Sehingga ia mengambil SKS sedikit. Cabor gulat di Asian Games rencananya dihelat di Jakarta Convention Centre. Ia berharap bisa meraih kesuksesan di Asian Games. Mutia akan terjun di kelas bebas wanita 57 kg.

Selama TC, pola makanannya juga terjaga. “Selalu ada buah pepaya,” ceritanya. Ini sangat membantunya menjaga performa berat badan. Apalagi ia dasarnya doyan ngemil. Bahkan usai menang di PON lalu, ia sempat naik berat badannya karena ngemil.

Awal Mutia tertarik di gulat saat SMP di SMPN 1 Tumpang, Kabupaten Malang ia ikut eskul gulat dan berlanjut sampai sekarang. Sementara kakak kelasnya yang sama-sama menjalani TC di Sukabumi adalah Lulut. “Saya menekuni gulat sejak 2009. Waktu itu masih SMP kelas 7,” jelas Lulut terpisah pada suryamalang.com.

Tahun pertama ikut lomba pada 2010 dengan menjadi juara tingkat provinsi pada kejurda gulat SE Jawa timur di Surabaya. Ia mahasiswa FIK angkatan 2014. Menjalani kuliah dan ikut latihan serta lomba menjadi seni sendiri bagi Lulut. “Untuk ujian praktik saya juga harus mengulang semester depan,” papar Lulut.

Untuk mata kuliah teori, ia menyatakan dibantu banyak dosen. “Jadi 90 % mata kuliah yang saya ambil alhamdulillah lulus dengan sistem kuliah online, hanya untuk mata kuliah tertentu khususnya praktik yang nggak bisa sistem online akhirnya harus mengulang semester depan,” paparnya.

Untuk itu, ia tiap minggu harus minta tugas sekaligus mengirimkannya via surel. “Bersyukur lah dosen di UM khususnya jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan bisa mengerti dan mau membantu mahasiswanya,” kata cowok kelahiran Mojokerto ini.

Biasanya ia mengerjakan tugas setiap akhir pekan. “Kadang pagi. Kadang bisa seharian tergantung tugasnya,” jelas Lulut. Saat ini porsi latihannya sehari dua kali. Pagi jam 09.30 WIB dan sore Pda pukul 16.00 WIB. Namun sebelum itu diawali sarapan bersama dan jam 07.00 WIB diawali dengan pemanasan jalan-jalan.

Setelah lulus SMA, ia memutuskan untuk melanjutkan studi saya di UM agar prestasi akademik dan non akademik saya tetap berjalan seimbang. Untuk di Asian Games, ia masuk kelas 85 kg gaya Grego Romawi. Ia juga sempat menjalani pemusatan latihan di Bulgaria selama tiga bulan.

Pelatihan di Sukabumi persiapan akhir menghadapi Asian Games yang akan datang. “Semoga tim gulat Indonesia mendapatkan hasil yang bagus di ajang Asian Games nanti,” harapnya.

Sumber dari: http://suryamalang.tribunnews.com/2018/08/05/dua-mahasiswa-universitas-negeri-malang-jadi-atlet-gulat-di-asian-games?page=all

Leave a Reply

Your email address will not be published.