Dua Dosen UM Dampingi para Dosen di Bondowoso Menulis Jurnal Bereputasi

 

Malang Post — Dua Dosen UM melakukan pendampingan penulisan jurnal bereputasi untuk para dosen di Kabupaten Bondowoso. Dikemas dalam bentuk workshop.

Temanya: Penulisan Artikel Jurnal Bereputasi Berbasis Hasil Riset dan Pengabdian Masyarakat. Dilaksanakan 4-6 November 2021, di Aula Kantor PCNU Bondowoso, Jawa Timur.

Mereka adalah Prof Dr Imron Arifin, M.Pd, Koordinator Program Studi PGPAUD FIP UM dan Dr Juharyanto, M.M., M.Pd, Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UM. 
Kegiatan ini terselenggara atas Kerjasama antara Universitas Negeri Malang (UM) dan Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Bondowoso. 

Peserta dalam kegiatan ini berasal dari para Dosen STAI At-Taqwa, STIS Abu Zairi, STIT Al-Islah, STAI Al-Ustmani, STIS Darul Falah, STIT Al-Maliki, STIS Dafa, STIT Togo Ambar dan perguruan tinggi lainnya di Wilayah Kabupaten Bondowoso. 

Wakil Ketua LPTNU Bondowoso, Dr Bachtiar Rifa’i, S.Ag., M.Pd.I menyampaikan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Kami atas nama Pimpinan LPTNU Bondowoso mengucapkan terima kasih atas inisiasi yang baik ini. Penulisan jurnal bereputasi merupakan sesuatu yang penting bagi para dosen. Kami berharap pasca kegiatan hari ini, para dosen yang dibawah naungan LPTNU bondowoso, semakin meningkat kompetensinya dalam menulis jurnal,” jelasnya.

Senada dengan Wakil Ketua LPTNU, Wakil Ketua PCNU Bondowoso, Dr H Saihan, M. Pd. I juga mengapresiasi gebrakan yang dilakukan LPTNU Bondowoso. Kepengurusan LPTNU di Bondowoso baru dilantik dalam hitungan hari, tetapi sudah memiliki program yang luar biasa untuk peningkatan kompetensi dosen LPTNU di wilayah Bondowoso.

“Para Ustadz dan Ustadzah, kami bangga sekali dengan adanya kegiatan seperti ini. Mari kita ikuti kegiatan ini dengan semangat. Kegiatan hari ini juga merupakan suatu bentuk kelanjutan atas perjuangan para pendahulu NU. Dengan terbentuknya LPTNU, kita berharap bahwa peran lembaga ini lebih konsen dalam pengembangan pendidikan di tingkat perguruan tinggi yang dibawah naungan NU. Sedang untuk sekolah dasar dan menengah akan ditangani oleh LP Ma’arif, “ papar Dr H Saihan, M. Pd. I

Hari pertama kegiatan, materi yang disajikan berjudul Anteseden Kepemimpinan Kepala Sekolah Pada Masa Pandemi Covid-19. 
Prof Dr Imron Arifin, M.Pd menyampaikan, “Saat ini kita sudah memasuki generasi alfa. Perkembangan teknologi sudah tak terbendung lagi. Anak-anak sudah begitu familiar dalam menggunakan perangkat telepon pintar yang canggih.”

“Bapak ibu, kondisi pandemi ini menggugah kita bagaimana melakukan inovasi dalam mengajar. Kita dituntut berubah dari pola konvensional menuju digital. Siap tidak siap kita harus melakukan hal ini,” jelas Prof Imron Arifin.

Lebih lanjut Dosen yang juga pengasuh Lembaga Pendidikan Anak Sholeh Malang ini, juga menerangkan, sebagai dosen juga memiliki kewajiban penelitian dan pengabdian. Ukuran apakah dosen itu berkualitas atau tidak, dapat dilihat dari tulisannya, baik dalam bentuk buku maupun jurnal bereputasi.

“Bagaimana caranya supaya tulisan kita dapat berkulitas dan tembus pada jurnal internasional scopus?. Bapak Ibu lakukanlah kolaborasi, dengan siapa? Dengan para penulis top yang mereka sudah punya tulisan di Scopus, bagaimana caranya komunikasi? Kirim pesan malaui emailnya, ajak penelitian bersama, tapi jangan lupa kalau tembus Scopus kirim berkatnya,” papar Prof Imron Arifin yang disambut applause peserta.

Dalam kesempatan ini juga Prof. Imron Arifin juga berpesan, walupun harus publikasi tetapi tetap hati-hati, jangan sampai masuk dalam jurnal predator.

Hari kedua kegiatan workshop, materi disajikan oleh Dr Juharyanto, M.M., M.Pd. Dosen yang juga menjabat Staf Ahli Wakil Rektor IV UM dan PPID UM ini mejelaskan secara teknis menulis jurnal terindeks scopus dan terhindar dari plagiasi.

“Kebanyakan dari kita menulis dengan mengahalalkan segala cara. Tapi ingat apabila sudah terpublikasi dan dianggap plagiasi, maka sebagai dosen kita akan sangat  malu sekali. Oleh karena itu hati-hati dalam melakukan sitasi,” jelas Dr. Juharyanto, M.M., M.Pd

Dosen UM kelahiran Bondowoso ini, juga memberikan training mengoperasikan tools  mendekteksi jurnal berbayar dan tidak berbayar, pencarian referensi, menemukan topik yang unik potensi untuk publish dan etika publikasi.

“Ustadz dan Ustadzah ibarat perang kita perlu strategi, begitu pula menulis. Kita tidak bisa lepas dari referensi, tetapi hati-hati tulisan yang kita ambil sama persis dengan penulis akan diindikasi plagiasi, bagaimana caranya supaya terhindar plagiasi? Kita paraprase, tulis dengan kalimat berbeda tetapi memiliki makna yang sama,” ungkapnya.

Lebih spesifik lanjut terkait mendeteksi secara dini jurnal predator, antara lain: Jurnal terbit relatif masih baru dengan volume yang belum banya. Bahkan memiliki ISSN maupun DOI yang palsu. Kelembagaan dan alamat penerbit yang tidak jelas penerbitnya. Rekam jejak dari Editor in chef beserta editorial board tidak jelas.

Bahkan tidak ada rekam jejak karyanya, proses penelaahan (review) tidak sesuai kaidah dan cenderung basa basi. Meminta biaya penerbitan yang mahal bahkan sebelum diterbitkan. Menerbitkan tulisan yang sudah diterbitkan di tempat lain (duplikasi) dan memuat isi yang sebagian besar dikategorikan plagiat.

“Kemudian terkait keunikan tema dan originalitas dapat diacari melalui reference manager dan VOSViewer Analitic untuk penelitian kuantitatif dan kearifan lokal untuk jenis penelitian kualitatif,” terangnya.

Materi ini kemudian dilengkapi oleh Dr Suheri, M.Pd.I, Dosen STAI At Taqwa Bondowoso. Alumni Jurusan Teknologi Pembelajaran UM tahun 2020 mengajak para peserta untuk melakukan sitasi dengan parafrase dan trik agar tulisan tidak terdeteksi plagiasi oleh sistem.

“Hasil penelitian bisa jadi menggunakan referensi yang sama. Tetapi harus ada temuan yang berbeda, baik itu temuan teori maupun hasil. Apabila hal ini dapat tercapai maka jurnal kita dianggap layak. Tetapi apabila sama persis dengan penulis sebelumnya, maka tulisan kita tidak layak,” ungkap Dr Suheri, M.Pd.I

Dosen penerima beasiswa LPDP ini mencontohkan, bagaimana cara mengutip jurnal internasional untuk dijadikan referensi. Selain itu mendeteksi jurnal predator yang menjebak para dosen dalam publikasi. 
Hari ketiga, workshop Penulisan Artikel Jurnal Bereputasi Berbasis Hasil Riset dan Pengabdian Masyarakat, ditutup oleh pemateri Dr Agus Fawaid, M.Pd.I, Dosen STAI yang menyampaikan etika publikasi.

“Jurnal yang kita publikasi akan memasuki tahap review, baik secara konten maupun layout. Biasanya para reviewer akan melakukan komunikasi melalui email. Nah bagaimana cara kita melakukan komunikasi juga harus baik dan sopan. Contoh; reviewer yang kami hormati, sudah kami lakukan revisi atas masukan Bapak/Ibu, mohon untuk dilakukan koreksi, terima kasih,” jelasnya.

“Komunikasi seperti ini akan mencerminkan etika kita kepada reviewer. Kita juga harus memahami bahwa reviewer ini juga manusia, sebagaimana kita. Apabila komunikasi kita tidak bagus dan menyinggung, bisa saja mereka akan acuh terhadap tulisan kita,” pungkasnya. (yan)

Sumber| https://malang-post.com/2021/11/07/dua-dosen-um-dampingi-para-dosen-di-bondowoso-menulis-jurnal-bereputasi/