“Untuk green campus ada kegiatan internal dan eksternal. Join riset merupakan kegiatan eksternal,” jelas Prof Dr agr Mohamad Amin SPd MSi, Kepala Pusat Studi Penelitian dan Pengabdian Bidang Lingkungan Hidup dan Manajemen Bencana Alam (P3LHMBA) LP2M UM kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (2/3/2018).

Riset dengan Kitakyushu melibatkan Prof Matsumoto dll. Risetnya tentang pendidikan lingkungan hidup berupa bahan ajar untuk mendukung sekolah Adiwijaya di Kota Batu. Serta pengolahan limbah rumah sakit dan puskesmas di Malang dan Pacitan. Sedang dengan Tokyo Institute of Technology mengenai bioethanol.

IST;//Prof Dr agr Mohamad Amin SPd MSi (kiri bawah)

Sedang ke internal, kegiatan green campus membentuk relawan cinta bersih (reciber) melibatkan 500 mahasiswa.

“Tugasnya lebih pada edukasi. Ke depannya juga pada pengelolaan sampah,” kata Ketua Dewan Pendidikan Kota Malang ini.

Reciber terbentuk 22 Februari 2018 lalu. Dengan menjadi green campus, maka diharapkan nanti bisa membuat kampus nyaman dan ramah lingkungan. Sehingga membuat kerasan penghuninya.

“Kalau gerakan internal pada penyadaran. Dimulai dari diri sendiri,” ujar dosen ini.

Ia menyatakan sudah membiasakan di kelas jika sebelum kuliah usai, ada sampah atau tidak harus dibersihkan agar kelas berikutnya enak.

“Kampus hijau itu tak hanya fisiknya tapi juga hatinya,” jelas Amin. Program green campus tak hanya sampah, juga energi alternatif, pengolahan limbah dan pendidikan lingkungan.