Dosen Asing Bantu Akreditasi Kampus

Jawa Post Radar Malang, 24 Agustus 2016

Jawa Post Radar Malang, 24 Agustus 2016

Jawa Post Radar Malang, 24 Agustus 2016

Dosen Asing Bantu Akreditasi Kampus

Pembelajaran Bahasa Ihggris Juga Lebih Maksimal

MALANG KOTA – Wacana Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) untuk menyederhanakan izin masuk bagi dosen asing, mendapat tanggapan positif dari Pusat Jaminan Mutu Universitas Brawijaya (PJM UB).

Menurut Ketua Bidang Akreditasi PJM UB Prof Dr Surachman MSB, dosen asing atau yang biasa disebut visiting professor merupakan saiab satupoin khusus dalam penilaian akreditasi. “Semakin banyak, justru akan semakin bagds. Karena berpengaruh pada penilaian akreditasi,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Malang,
Benin (22/8).

Meskipun secara materi tidak jauh berbeda, Surachman menilai, suatu lembaga pendidikan memang membutuhkan kehadiran visiting professor. “Secara kemampuan, tidak jauh berbeda dangan yang mereka berikan, bisa lebih luas lagi,” imbuh Surachman.

Selain itu, dosen asing dapat menjadi nilai tambah pembelajaran dari aspek bahasa. “Mereka mengajarnya pasti dengan bahasa Inggris. Ini bisa menjadi pembelajaran bagi mahasiswa juga,” tuturnya.

Dijelaskannya, visiting professor tidak hanya dosen asing yang ke Malang. Namun poin itu juga berlaku bagi dosen lokal yang mengajar di luar negeri. “Dosen kita keluar atau asing masuk, keduanya memengaruhi poin akreditasi,” paparnya.

Sementara itu, Ketua UPT Satuan Penjaminan Mutu Universitas Negeri Malang (UM) Dr Imam Agus Basuki MPd menjelaskan, dosen asing tidak memengaruhi akreditasi nasional. “lika akreditasi intemasional, tidak banyak berpengaruh. Karena mereka fokus pada proses lembaga menuju lebih baik, bukan jumlah dosen dalam
angka,” ujamya, Selasa (23/8).

Menurut Imam, yang lebih memengaruhi akreditasi adalah jumlah dosen tetap dalam setiap pada jenjang kepangkatan dan pendidikan dosen. Karena akreditasi nasional menghitung jumlah,” terangnya.

Bahkan, Imam menilai, jumlah mahasiswa asing lebih berpengaruh dalam akreditasi dibanding jumlah dosen asing. ”Semakin banyak mahasiswa asing akan semakin bagus untuk perguruan tinggi,” ujamya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pendidik dan Pehgembangan Pendidikan Indonesia Dr Isnandar MT mengatakan, perlu ada pemetaan potensi dosen lokal. Baik itu lulusan luar negeri maupun dalam negeri. Sehingga, mereka dapat diperbantukan untuk mempercepat reputasi perguruan tinggi (PT) yang membutuhkan.

Isnandar menambahkan, jika putra bangsa memang tidak ada yang menguasai suatu
bidang tertentu, maka sah-sah saja mengundang dosen asing. “Tapi jika sudah ada, kenapa tidak memanfaatkan potensi kita sendiri?,” ujamya, kearin.(zya/cl/lid)

Leave a Reply

Your email address will not be published.