Critical Languange Scholarsip UM

Vakum 2 Tahun, 23 Mahasiswa Awali Program

MEDIA CETAK MALANG POST 21 JUNI 2022

UNIVERSITAS Negeri Malang (UM) kembali menerima sejumlah mahasiswa asing dalam program Critical Languange Scholarsip (CLS)
Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) setelah sempat vakum 2 tahun selama masa pandemi. Ada sekitar 23 mahasiswa program CLS dari berbagai negara.

Pembukaan program CLS 2022 tersebut dilangsungkan Senin (20/6/2022) di lt 2 D14 Fakultas Sastra UM, kabar gembiranya hal tersebut menunjukkan bahwa bahasa dan kebudayaan Indonesia yang beragam nampaknya
memang menarik untuk orang asing.

Dr. Gatut Susanto, M.M., M.Pd Institute Director of CLS Indonesia menjelaskan, “Berawal dari kedekatan kita dengan negara negara lain. Semisal Amerika Serikat. Sehingga alhamdulillah menjadikan mereka ingin mengenal tentang kebudayaan dan bahasa kita.”

Pentingnya pembelajaran bahasa maupun budaya Indonesia ini, kemudian membuat Amerika melalui Departemen Luar Negeri Amerika, membiayai mahasiswa untuk belajar bahasa Indonesia lewat program CLS.

“Tentu ini harapannya dengan mahasiswa belajar bahasa Indonesia in, bisa membangun hubungan lebih baik lagi antara Indonesia dan Amerika. Jadi semuanya (pembiayaan) ditanggung oleh kementerian luar negeri Amerika melalui lembaga non profit yang menangani program ini,” jelasnya.

“Apalagi kita juga banyak mempunyaiwarga yang notabene berdarah Indonesia, tetapi berdomisili di luar negeri. Mereka ini melalui orangtuanya pasti juga berkeinginan untuk menyekolahkan anaknya perihal bahasa dan budaya Indonesia.”

Kembali kepada program CLS, Dr. Gatut juga menjelaskan bahwasanya setelah 2 tahun vakum  dan melalui luring dan tahun ini mulai tatap muka dan UM sangat mengapresiasi adanya program tersebut dan selama di Malang, 23 mahasiswa Amerika Serikat tinggal di
hotel.

“Ada yang berbeda dibandingan tahun sebelumnya yakni kalau tahun kemarin tinggal di rumah masyarakat, namun tahun ini untuk menjaga kesehatan kita inapkan di hotel selama 2 bulan,”ungkapnya.

Selain itu tahun lalu lebih berbicara soal ekonomi sekarang difokuskan pada sosial, kemudian ditawarkan kelas pilihan, ada kelas gamelan, kelas dangdut, kelas tari dan kelas batik tambahnya.

Sementara itu, salah satu mahasiswa Amerika, yakni Yosua Siagian mengatakan, jika dirinya sangat tertarik dengan bahasa Indonesia. Hal ini lantaran ia merupakan keturunan Indonesia dan lahir di Indonesia, namun telah sejak kecil berdomisili di Amerika.

Karena keturunan indonesia tentu dirinya juga selalu penasaran dengan apa yang berbau Indonesia. Sehingga memutuskan untuk belajar  bahasa Indonesia dan mempelajari tentang budaya Indonesia melalui program CLS  ini. (M Abd Rahman Rozzi Januar Triwahyudi)

DOWNLOAD MALANG POST 21 JUNI 2022..