Centre of Advanced Materials for Renewable Energy LP2M Universitas Negeri Malang Gelar Workshop PLTS

SURYAMALANG.COM,MALANG – Centre of Advanced Materials for Renewable Energy LP2M Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan workshop tentang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Workshop tentang PLTS  yang terintegerasi rumah cerdas itu dilangsungkan lewat aplikasi Zoom, Kamis (5/2/2021) .

ISTIMEWA/Prof Dr Markus Diantoro MSi, Ketua LP2M. 

PLTS merupakan sebuah kebutuhan dasar. Hal ini mengingat potensi kelangkaan energi fosil dalam bentuk minyak bumi dan batu bara.

Di sisi lain, kebutuhan akan rumah cerdas berjalan seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

“UM mendukung penuh pengembangan riset berkenaan energi terbarukan dari sisi material, manajemen, implementasi,” jelas Prof Dr Markus Diantoro MSi, Ketua LP2M UM.

Bahkan sebentar lagi gedung-gedung di UM akan menerapkan teknologi ini.

“Maka ke depan akan dibuat permodelan contoh nyata,” mantan Dekan FMIPA UM ini dalam siaran persnya.

Sedang pembicara lain, Dr Muladi MT, Dosen FT UM memberikan gambaran tentang pemanfaatan teknologi material maju untuk PLTS sudah didukung oleh kebijakan secara nasional.

“Perkembangan kebijakan dari Kementerian BUMN yang diimplemantasikan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah mengizinkan rumah tangga untuk memproduksi energi mandiri bahkan menjualnya. Untuk itulah diperlukan otomatisasi perangkat lunak dengan harapan bisa menciptakan rumah hemat energi yang bisa meminimalisir pemadaman listrik.” ungkap Muladi.

Sedang Nandang Mufti PhD, Ketua Centre of Advanced Materials for Renewable Energy LP2M UM yang menempuh S3 di Groningen Belanda dan Post-Doctoral di Max Plank Instititute memberi gambaran tentang teknologi material maju yang saat ini beliau kembangkan.

“Pada dasarnya implementasi dari teknologi rumah cerdas yang bertenaga surya ini lebih banyak pada manajemen Off Grid dan pemanfaatan listrik secara On Grid dari PLN,” kata Nandang.

Maka pada akhirnya, secara teknis tidak akan kehabisan energi listrik meski cuaca sedang mendung berhari-hari.

Sedang Aripriharta PhD yang menempuh S3 di Taiwan menyatakan perangkat rumah cerdas bertenaga surya yang dikembangkan oleh LP2M UM bisa dimanfaatkan untuk perumahan-perumahan, perguruan tinggi, rumah ibadah dan yang lain.

Dijelaskan Koorprodi Jurusan Teknik Elektro FT UM, sistem ini juga membuka peluang untuk membantu penghematan biaya dan bisa dimanfaatkan untuk program-progam hemat energi, seperti kombinasi antara panel surya dengan turbin pembangkit listrik bertenaga angin.